Cantika pun terkejut saat Leonar sudah duduk dihadapannya. Ia benar-benar tak menyadari kalau kliennya itu Leonar. Jantungnya benar-benar berdebar berkali-kali lipat. Namun, Cantika tetap tenang tak boleh grogi dan tak mencampur adukkan urusan pekerjaan dan pribadi.
Selang tiga jam semua selesai dengan kesepakatan keduanya untuk bekerja sama. Semuanya sudah meninggal ruangan. Tinggal tersisa Cantika dan Leonar. Sedari tadi laki-laki tesebut tak beranjak keluar dari sana. Padahal asistennya sudah terlebih dahulu keluar. Untunglah tadi ia membawa mobil sendiri sehingga ia bisa bebas untuk kembali ke kantornya.
Cantika benar-benar salah tingkah karena, Leonar tak beranjak bangun. Sedari tadi laki-laki tesebut terus saja memandangi wajahnya tanpa berucap sepatah kata pun. Rasanya ia merasa sangat tenang sekali saat melihatnya saat ini.
Cantikan pun melangkah namun, ditahan olehnya. "Bisakah kita makan siang bersama?" tanya Leonar sambil tersenyum.
Cantika pun menoleh dan mengangguk menandakan kalau ia setuju. Keduanya pun keluar bersama dan sebelum Cantika pergi ia kembali ke ruangannya untuk mengambil tasnya.
Tania heran dan bingung melihat reaksi Cantika yang mau diajak makan siang oleh kliennya. Sekertaris pun mulai penasaran dengan CEO yang tadi ikut meeting dan tersenyum melihat wajahnya yang begitu tampan. Pantas saja Cantika menyetujuinya bila di posisi Tania pun ia tak akan menolak makan siang dengan laki-laki setampan Leonar.
Tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke sebuah resto tempat keduanya makan siang bersama. Cantika benar-benar canggung dengan laki-laki yang ada dihadapannya ini.
"Aku tak menyangka kalau klienku seorang wanita yang cantik," puji Leonar membuka obrolan mereka yang sedari tadi hanya diam saja.
Seketika wajah Cantika pun memerah dan berusaha masih tetap tenang.
"Kenapa kamu tega sekali meninggalkanku sendirian pada malam itu?" tanya Leonar membuka kembali ingatan tentang malam yang membuatnya malu setengah mati.
"Aku tak mau dianggap sebagai wanita murahan," jawab Cantika bingung harus menjawab apa. Karena, pada saat itu ia reflek saja meninggalkan Leonar.
Laki-laki itu tersenyum. Baru kali ini, ia bertemu dengan wanita yang lugu. Biasanya ia yang meninggal para wanita itu sekarang Leonar merasakan rasanya ditinggalkan oleh seorang wanita.
"Jujur saja, kamu wanita pertama yang meninggalku setelah kita menghabiskan malam bersama," ungkapnya sambil melahap makanan di meja.
Cantika mengerutkan keningnya. "Kamu sering bercinta dengan wanita lain?" tanyanya tiba-tiba.
"Yah, tapi kamu wanita pertama yang meninggal aku!"
Cantika terdiam pikiranya mulai melayang ke mana-mana malahan sempat berpikir kalau Leonar sama dengan Valdi.
"Kamu jangan samakan aku dengan mantan suamimu itu! Aku bukan dia yang dengan seenaknya menghajar istrinya habis-habisan."
Cantika terkejut dengan ucapan Leonar yang tau apa yang ia pikirkan. Wanita tersebut benar-benar malu karena, Leonar mengetahui kondisi tubuhnya sehabis dihajar habis-habisan oleh Valdi. Ucapan Leonar itu membuatnya bungkam. Ia tak bisa berkata-kata lagi.
Seseorang melihat Cantika dan Leonar dengan tatapan cemburu dan kesal. Ingin sekali ia datang ke meja itu. Akan tetapi ia tak bisa membuat keributan di restorannya sendiri. Namun, rasa kesalnya pun benar-benar sudah memuncak saat melihat Leonar. Ia tak suka dengan laki-laki itu. Membuatnya teringat dengan masa-masa kelamnya saat ia kuliah dulu. Ia bingung harus bagaimana? Sampai membuatnya kesal setengah mati atas ulah Leonar.
Reski semakin kesal dan memalingkan wajahnya. Ia tak mau semakin cemburu karena, melihat Cantika bersama Leonar.
Ia pun berjanji akan mengambil apa yang menjadi hak-nya dan semakin terobsesi untuk memiliki Cantika dan tak akan membiarkan Leonar mendapatkan apa yang ia inginkan.
Cantika tak bisa menjawab untuk semua pertanyaan yang Leonar lontarkan padanya. Ia benar-benar merasa malu atas semua terjadi pada malam itu. Wanita itu pun menunduk.
Leonar pun mengangkat wajah wanita tersebut dengan tangannya. Ditatapnya dalam-dalam wanita yang kini menghiasi hatinya.
"Aku tau semuanya? Aku akan membuat laki-laki brengsek itu tak akan pernah keluar dari penjara," katanya pelan namun, penuh keyakinan.
Air matanya pun mengalir dengan sendirinya. Entah kenapa ia bisa menangis tanpa ia minta. Pernikahannya dengan Valdi menjadi kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Perlahan laki-laki tersebut menghapus air matanya dengan ujung jarinya. Ia tak akan membiarkan wanita tersebut menangis karena, pria sialan itu yang membuatnya murka dengan perlakuannya terhadap wanita yang kini ada dalam hatinya.
Dengan lembut Leonar pun menggenggam erat kedua tangan Cantika. "Mulai sekarang aku akan menjagamu dari siapapun!" serunya sembari mengecup punggung tangan Cantika dengan lembut.
Cantika tersenyum dengan sebuah harapan kalau laki-laki dihadapannya ini akan membawanya dalam kebahagiaan. Entah kenapa Cantika merasa sangat yakin walaupun Cantika tau kalau ia belum lama mengenal laki-laki yang ada dihadapannya ini.
Keduanya pun tertawa bersama tanpa ada hal lucu yang membuat mereka tertawa.
Sampai rumah Reski benar-benar kesal dengan apa yang dilihatnya lagi. Lagi-lagi Leonar yang menjadi saingannya. Semasa SMA, laki-laki itu selalu membuatnya tak merasakan indahnya masa SMA.
Semua karena, Leonar yang selalu membuatnya tertindas. Leonar pun membuatnya hampir mati dengan mengambil tas di atas genteng lantai dua. Untunglah ia terjatuh menimpa pohon dan nyawanya masih bisa selamat sampai sekarang.
Gara-gara itu juga Reski mengalami luka-luka dan dirawat hampir dua minggu. Tapi, bukanya mendapatkan hukuman Leonar malah di bebaskan dari hukumannya. Orang tuanya menyuap pihak sekolah agar masalah ini ditutup tak di perpanjang lagi.
Reski harus bekerja keras untuk mencapai hidupnya saat ini. Sampai membuang waktunya untuk mencari istri dan setia pada Cantika teman masa kecilnya yang tak pernah bisa membuatnya berpaling pada wanita lain.
Beberapa kali Reski melihat cermin. Tak ada yang kurang padanya tapi, Cantika tak pernah melihatnya sama sekali. Mungkin dulu Reski tak punya apa-apa pantas Cantika menolaknya akan tetapi sekarang ia sudah menjadi orang kaya yang setara dengan Cantika. Reski menjadi salah satu pemilik outlet makanan terbesar di seluruh Indonesia.
Hampir semua wanita ingin menjadi istrinya hanya Cantika saja yang tak pernah mau menerimanya. Ia sudah melakukan hal yang terbaik namun, tak berarti di mata Cantika.
Sekarang wanita yang selalu ada dalam hatinya bersama Leonar. Ia tak akan pernah membiarkannya bersama Cantika bagaimanapun caranya.
Reski benar-benar tak menerima semuanya. Dari dulu Reski menyukai Cantika tapi, sekalipun membuat Cantika jatuh cinta padanya rasanya ini tak adil untuknya. Cantika tak boleh memilih Laki-laki lain karena Reski itu yang paling berhak atas diri Cantika. Reski membandingkan ia dan Leonar kalau ia lebih pantas bersama Cantika merasa paling mengenal Cantika lebih dari siapapun di dunia ini. Tak ada yang bisa bersamanya selain ia.
Bersambung...