Karisa terus-menerus menelpon seseorang tapi, tak ada jawaban sama sekali malahan nomor ponselnya tak aktif. Ia duduk sambil memegang ponselnya.
"Leonar, kamu ke mana? Hampir lima hari tak ada kabar bahkan kamu tak datang ke kantor?" tanyanya sendiri.
Wanita ini benar-benar merasa stress sendiri karena laki-laki ini. Karisa pun terus-menerus memijat kepalanya sendiri merasa sangat pusing sekali memikirkan tunangannya.
Selain karena kekayaan milik Leonar, ia juga kini menyukainya bahkan mencintainya. Wanita ini baru menyadari kalau pesona Leonar itu luar biasa. Ia tak akan mengecewakannya. Tak hanya itu saja apa pun yang terjadi ia akan mempertahankannya. Tak akan pernah dilepaskan lagi.
Ia benar-benar bosan sampai ponselnya pun berbunyi. Wanita ini melihat chat grup yang begitu ramai. Beberapa temannya pun mengajaknya untuk kopdar. Karisa pun langsung bersemangat untuk datang.
Beberapa saat kemudian Karisa sudah datang dengan dandanan yang super mewah. Karisa di kenal sebagai wanita paling cantik di sekolahnya dulu dari zaman SMP sampai Kuliah pesona Karisa selalu memukau. Wanita ini juga sering ditunggu-tunggu oleh teman-temannya. Karena sikap ramahnya pada siapapun? Karisa ini menjadi sosok yang sempurna bagi semua orang.
Seseorang melambaikan tangannya begitu Karisa datang ke salah satu Kafe terkenal di kota itu. Lambaian tangan itu pun dibalasnya dan segera menghampiri meja kawan-kawannya. Di sana sudah ada beberapa temannya dalam satu meja besar yang di pesan khusus.
Satu-persatu wanita tersebut menyalami sampai cipika-cipiki. Langkahnya terhenti pada satu laki-laki yang malas sekali ia lihat.
"Kamu datang?" tanyanya sembari berpaling.
"Iya lah, aku kan yang adakan acara ini!" serunya menjawab pertanyaan dari Karisa dengan sinis.
Karisa pun berpaling dan melihat sekitar tak ada kursi kosong hanya ada kursi kosong di samping laki-laki yang malas sekali berada di dekatnya. Karena tak ada yang kosong dengan terpaksa wanita ini pun duduk.
Begitu Karisa duduk seketika suasana pun menjadi riuh dengan suara tepuk tangan dan sorakan dari yang lainya.
"Cie-cie CLBK nih," goda Mirna teman satu angkatan mereka.
Karisa tersenyum masam merasa malas merasa tak suka dengan ucapan dari teman-temannya. Kesalahan pahaman ini terus saja berlanjut sampai sekarang.
"Kalian salah paham yah ... dari dulu sampai sekarang aku dan dia tak pernah ada hubungan apa pun," bela Reski.
"Oh iya, Karisa kan sudah bertunangan," tambah Roi dibarengi tawa yang lainnya.
"Selama belum ada janur kuning masih berlanjut. Yang nikah bisa cerai apalagi yang masih tunangan, sikat bro," imbuh Dony.
Rasanya wanita ini benar-benar menyesal datang ke sini. Karena ia menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Sepanjang acara teman-teman terus saja menggodanya membuat mute nya berubah drastis.
"Kenapa kau menganggap ucapan mereka?" tanya Reski memperhatikan Karisa yang sedari tadi cemberut.
Tanpa menjawab Karisa pun berpaling. Rasanya ia kesal setiap kali melihat laki-laki ini. Saat zaman kuliah dulu tanpa sengaja keduanya terjebak di lab saat sedang praktek. Gosip itu terus saja bergema di telinganya. Bahkan gara-gara gosip ini, Karisa sampai putus dengan pacarnya.
"Menyebalkan," gerutunya kesal.
Reski hanya tersenyum.
"Aku beberapa kali melihat calon tunanganmu mendekati wanitaku!" seru Reski tiba-tiba.
"Apa? Itu tak mungkin! Dia sangat setia ,..." bantah Karisa tak mempercayainya.
"Itu terserah padamu! Jika sampai aku melihatnya lagi bersama wanitaku aku tak akan pernah membiarkannya," ancam Reski beranjak dari tempat duduknya untuk bergabung dengan teman-teman yang lainnya.
Mendengar ucapan Reski membuatnya gelisah dan jadi kepikiran. Waktu itu Tante Fara pernah mengatakan kalau ia tak akan pernah setuju dengan pilihan Leonar. Ia menjadi penasaran siapa wanita itu?
Jika benar ada wanita lain, bisa-bisa posisinya terancam. Karisa pun mengembuskan napas panjang. Pikirannya mulai ke mana-mana. Sampai pandangannya teralihkan pada seseorang yang sedang mengandeng seorang wanita. Saat Karisa akan beranjak bangun terlihat Reski sudah berada di sana.
Bruk
Tiba-tiba saja seorang laki-laki menonjok wajah Leonar sampai terjatuh ke lantai. Seketika Leonar bangun dan membalas apa yang dilakukan laki-laki yang ia tak kenal.
"Stop," bentak Cantika mencoba melerai karena dua laki-laki dihadapannya itu malah adu jotos. Kedua laki-laki itu pun berhenti dan menatap ke arah Cantika.
Leonar pun melepaskan tangannya dari kemeja yang dipakai Reski.
"Kamu kenapa jalan sama laki-laki ini?" tanya Reski emosi.
"Memangnya kenapa?" balik tanya Cantika bingung.
"Dia, sudah bertunangan!"
"Yah, saya tau! Terus apa urusannya denganmu?"
Reski terlihat kesal dengan pertanyaan Cantika yang malah menyudutkannya.
"Kamu itu wanita baik-baik kenapa harus bersama laki-laki seperti dia?" tanyanya lagi semakin kesal.
"Kenapa kamu yang repot? Kamu itu siapanya?" tanya Leonar meledek sembari menyeringai.
Mendengar pertanyaan Leonar, membuat Reski semakin kesal hendak akan memukul laki-laki yang ada dihadapannya dan secepat kilat, Cantika menghalanginya.
"Kamu mau apa? Kamu sudah salah karena kamu duluan memukulnya. Sekarang kamu mau memukulnya apa masalahmu? Kamu itu bukan siapa-siapa aku! Kamu tak berhak mengatur hidupku," bentak Cantika emosi.
Reski terdiam karena memang mereka berdua tak mempunyai hubungan apa pun. Semua orang memperhatikannya. Reski dibuat malu karena ini karena beberapa pengunjung resto mulai melihat dan membicarakannya.
Cantika pun menarik tangan Leonar dan membawanya pergi dari tempat ini yang sudah tak nyaman menurutnya.
Begitu Cantika dan Leonar pergi dari sana Reski pun ikut pergi. Karisa masih memperhatikan dari jauh. Ia benar-benar cemas dan gelisah karena Leonar dan wanita itu. Tak ada yang menyadari kalau laki-laki yang bertengkar dengan Reski itu tunangan Karisa.
Tak ingin ada yang menyadari apa yang terjadi. Karisa pun buru-buru pergi dari tempat ini. Ia mencoba mengejar mobil yang dibawa oleh Leonar tadi. Tapi, mereka sudah tak ada di parkiran.
Karisa benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Leonar padanya. Ia pun mengusap rambut panjangnya yang terurai. Tunangannya nyaris mempermalukannya. Wanita itu juga benar-benar tak tau diri.
Wanita ini pun masuk ke dalam mobil dan memikirkan ucapan Reski dan wanita itu berbeda. Reski berbohong tadi, karena wanita yang bersama tunangannya itu tak mengakuinya.
Karisa pun menjalankan mobilnya segera pergi dari tempat ini. Ia sangat gelisah karena Leonar. Cara ia menatap berbeda. Untuk pertama kalinya wanita itu sangat takut sekali kalau Leonar mencintainya.
Ia tak mempercayai apa yang ia lihat? Rasanya tak percaya kalau sekarang Leonar benar-benar berpaling darinya.
"Ini tak boleh terjadi! Leonar itu miliknya?" tanyanya sendiri sembari menyetir.
"Aku tak akan membiarkan kamu mengambilnya! Karena Leonar itu milikku!"
Tanpa sadar Karisa meneteskan air matanya. Rasanya ia benar-benar tak rela jika laki-laki yang cintai bersama wanita lain. Apa pun akan dilakukan untuk bisa bersamanya.
Bersambung