Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Where Are You ??

evita_levinata
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7k
Views
Synopsis
Karena kejadian tidak terduga, aku jatuh koma selama empat tahun... dan terbangun tanpa ingatan apapun pada hari itu. Temanku yang temperamental, Kenan Melviano, yang tidak percaya pada hal-hal mistis, dan aku yang mulai melihat keberadaan sosok arwah laki-laki yang selalu menghantui dan mengikutiku. Bersama dengannya, yang aku kira tidak pernah berteman, ternyata dialah orang yang selalu ada bersamaku. Aku mencoba menyelidiki hal-hal yang mungkin dapat membantuku mengetahui sosok lelaki itu. Aku dikagetkan dengan kebenaran yang selama ini ternyata berada di sekelilingku. Aku kecewa, sedih, dan marah pastinya karena kebenaran yang telah merenggut orang yang berarti dalam hidupku. Sampai akhirnya aku dapat mengetahui siapa sosok itu, dan disitulah aku berada di antara dua pilihan terberat dalam hidupku.
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB [ 1 ]

Jakarta, 27-09-2016

23:45

"Sayang ke situ yuk?. " Aldo mangajak kekasihnya Fanya untuk pergi ke arah bundaran air mancur di tengah taman itu.

Sepasang kekasih itu Aldo Kalandra dan Regina Zefanya, sedang berkencan untuk merayakan hari ulang tahun Fanya yang ke-21 tahun di taman Cattleya, DKI Jakarta.

"Iya Do, yuk. " ucap Fanya dengan mata berbinar seraya menggandeng tangan Aldo untuk segera beranjak dari kursi panjang tempat duduknya saat ini.

Aldo yang melihat Fanya yang sangat bersemangat itu pun tersenyum penuh arti pada kekasihnya itu.

"Ih malah senyam senyum lagi, ayo deh aaa Aldo..... " Fanya yang melihat Aldo yang hanya tersenyum tanpa membalas ucapannya itu pun menggerucutkan bibirnya ke depan.

Aldo yang sudah merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu pun mengacak gemas rambut Fanya.

"Ih pacar siapa cih... kok bawel banget?. " ucap Aldo seraya mengacak-acak rambut Fanya gemas.

Fanya yang mendapat perlakuan itu hanya menampilkan wajah datarnya sembari tetap menggerucutkan bibirnya ke depan.

"Pacar Aldo lah! ayo cepet. " Fanya berucap seraya mengambil tangan Aldo dari atas kepalanya dengan kasar.

"Hahaha, iya deh iya, hayuk kita ke situ.. lets go...." ucap Aldo lalu menarik tangan Fanya secara tiba-tiba yang membuat sang empunya terkejut.

Fanya yang ditarik tangannya oleh Aldo itu pun hanya pasrah saja, namun dalam hatinya, ia sangat bahagia mendapat perlakuan dari Aldo kekasihnya.

~~

Saat sedang tarik menarik, tiba-tiba tiga orang dengan pakaian serba hitam dan memakai penutup wajah yang hanya tinggal menyisakan kedua matanya saja yang terlihat, itu datang dan menghadang jalannya dengan Fanya.

Aldo yang terkejut pun langsung menarik Fanya untuk berada di belakangnya.

"Apa mau kalian?. " Aldo bertanya pada ketiga orang itu dengan sangat was-was karena orang-orang itu terlihat sangat menyeramkan dengan badan besar dan mata yang tajam membuat auranya semakin kuat.

Di taman itu suasananya lumayan ramai, namun di tempat Aldo dan Fanya saat ini sangat sepi, tak ada orang selain mereka,karena para pengunjung lebih memilih di dekat air mancur yang jaraknya lumayan jika dari arah mereka berada.

Fanya yang di belakang punggung Aldo itu sangat ketakutan, ia mencengkeram punggung Aldo sembari menghadap ke bawah agar tak melihat ketiga orang itu barang sedikitpun.

Ketiga orang itu saling tatap lalu tanpa aba-aba,

'Bugh'

'Bugh'

'Bugh'

Ketiga orang itu menonjok berkali-kali pada Aldo secara bergantian.

Aldo tak sempat mengelak ataupun membalas, karena dia mendapat serangan itu dengan sangat tiba-tiba.

Fanya langsung menghindar dari arah Aldo dan orang-orang yang memukuli Aldo itu, Fanya menggigit bibir bawahnya merasa takut dan cemas bercampur aduk.

Fanya mencoba memberanikan diri untuk berteriak mencari bantuan.

'TOLONGG.. -'belum sempat melanjutkan teriakannya mencari bantuan, Fanya sudah di timpuk kepalanya oleh salah satu orang yang memukuli Aldo menggunakan besi panjang entah dari mana orang itu dapat, yang pasti pukulannya sangat keras menimpa kepala Fanya. Bukan hanya sekali namun beberapa kali, karena Fanya masih saja menguatkan dirinya untuk tetap sadar walau rasa sakit yang teramat di dalam dan luar kepalanya, sampai darah merembes dari pelipisnya dan Fanya kehilangan kesadaran, dan

'Brugh' Fanya terjatuh karena sudah tak dapat lagi menahan rasa sakitnya.

Aldo yang melihat itu pun hendak membantu Fanya dan memeluknya, namun naas, nasib buruk menimpanya. Salah satu orang yang memegangi tangannya itu mengeluarkan sebuah pisau dari saku jaketnya, dan...

'Brush' pisau itu ditancapkan ke perut Aldo.

Aldo yang hendak menghampiri Fanya itu seakan kehilangan kesadaran karena rasa yang teramat nyeri, perih bercampur menjadi satu di badannya.

'Brugh' tubuh Aldo ambruk. Darah segar mengalir deras dari perut, pelipis, bibir, dan luka lebam yang terdapat di sekujur tubuh Aldo, membuatnya dirinya semakin sangat mengenaskan.

Sebuah kotak beludru merah terlempar ke arah tubuh Fanya yang terbaring sedikit jauh darinya setelah dirinya ambruk tadi.

Ketiga orang itu langsung saja meninggalkan Aldo dan Fanya yang entah akan terselamatkan atau tidak.