Hai,,, author yang cantik membahana kembali lagi 😘😘
Terima kasih buat yang udah baca tulisan recehku ini, tolong vote ya. Klik bintang di pojok kiri bawah. Jangan pelit vote sama komentar. Nanti ku sihir kalian semua. Ha ha haaaaÂ
.
.
.
~~~
Pesta panen yang sederhana tidak seperti yang terlihat. Lampu-lampu terang menghiasi halaman belakang istana. Rumah-rumah rakyat di sebrang danau istana pun terlihat sangat ramai dan penuh dengan penerangan yang berwarna-warni.
Parkiran kereta terbang masing-masing kerajaan telah tersusun rapi sesuai dengan nama kerajaan mereka.
Mengapa mereka menggunakan kereta terbang? Karena, di Negara ini kebanyakan daratan terdiri dari gunung dan hutan lebat yang memisahkan satu kerajaan dengan kerajaan lain.
Para rakyat terlihat sangat antusias mengikuti pesta panen tahun ini yang mengundang semua kerajaan. Dan tentunya, ini kesempatan bagi para rakyat istana Ionia, siapa tau mereka bertemu para bangsawan dan bisa melakukan tipu daya. Iblis tetaplah Iblis. Penuh muslihat.
~~~
"Cantik" gumam Gavriil.
Pria itu lantas berdiri mendekati Berly yang tengah memandang pantulan dirinya.
"Apa aku perlu menaburkan bubuk sparkle?" tanya Berly seraya mengusap tangan kekasihnya yang melingkari perutnya.
"Tidak. Jangan terlalu cantik. Okey."
Berly hanya memutar malas bola matanya mendengar penuturan lelakinya itu.
~~~
Satu persatu tamu undangan dari berbagai kerajaan telah datang. Dalam negara ini, ada 4 kerajaan yang masing-masing berada di arah penjuru mata angin.
Kerajaan Ionia berada di sebelah barat, yang rakyatnya merupakan jelmaan iblis dan para malaikat yang jatuh dari langit.
Kerajaan Cynuria yang masyarakatnya terdiri dari bangsa peri, elf dan troll berada di sebelah timur karena di daerah timur memiliki air terjun sebagai sumber kehidupan mereka.
Kerajaan Dorians berada di sebelah selatan, masyarakatnya merupakan bangsa vampire dan penyihir. Mereka sengaja memilih daerah selatan, karena di daerah itu terhubung langsung dengan hutan tempat manusia biasa berkemah. Jadi? Jika bangsa di negara ini tak bisa membuat portal untuk ke dunia manusia, mereka bisa masuk melalui hutan yang ada di daerah bangsa vampire.
Dan untuk sebelah utara, di tempati oleh kaum werewolf. Manusia setengah serigala. Mereka kaum tang ramah. Mereka tak memakan manusia karena mereka hanya memakan hewan dan sayur mayur.
Layaknya sebuah kompas. Di tengah-tengah pasti ada titik untuk menempatkan jarum, sama seperti halnya negara ini. Di tengah-tengah negara ini ada sebuah kastil suci yang di huni oleh para orang-orang suci (tetua agung). Mereka di pilih langsung oleh dewa sejak lahir. Mereka adalah manusia yang amat di hormati di negara ini. Mereka yang membuat peraturan dan mereka juga yang menetukan kedudukan raja tertinggi yang saat ini di sandang oleh Raja Daren. Raja kerajaan Ionia. Sampai saat ini, hanya ada 10 tetua agung yang terpilih.
~
~
~
"
Kau sangat cantik kakak ipar" puji Galvia.
Berly terkekeh mendengar pujian adik dari kekasihnya itu "Jangan berlebihan Via"
"Astaga demi dewa apa kau seperti malaikat kakak ipar. Cantik sekali, waahhh andai saja" pikiran lelaki yang baru saja berdiri di hadapan Berly menerawang, andai saja saingannya bukan Gavriil sudah pasti dia akan merayu gadis itu.
"Kalau kau sayang nyawa, berhenti menghayal yang tidak-tidak, Galvin bodoh" ketus Galvia.
"Menghayal kan tak dilarang, pendek"
"Hehh!! Ngomong apa kamu?! Dasar lelaki cantik.
"Pendek, Item"
Galvin dan Galvia saling beradu tatapan, membuat Berly memutuskan untuk segera mengenyahkan diri dari sana.
Berjalan dengan anggun, melewati banyak tatapan mata menyelidik dari para tamu membuatnya merasa tak nyaman. Mengedarkan pandangan ke sekeliling mencari kenyamanannya yang sedari tadi tak di temukan.
Berly tersentak saat ada seseorang yang menepuk bahunya. Seorang lelaki.
"Lucass!" serunya, "Ya ampunn, aku merindukanmu" Berly segera memeluk lelaki tampan dari klan vampire tersebut. Tampak gagah dengan setelan yang dia kenakan.
Wajah sumringah Berly tunjukkan kepada teman semasa di academy. Dia teringat dengan Athea. Bagaimana kabarnya malaikat satu itu.
"Kau tambah dewasa dannn -- menggiurkan" Lucas menyeringai memperlihatkan taringnya dan menyapu lidah ke bibir atasnya. Hal itu mengundang gelak tawa dari gadis di depannya itu.
"Gigitlah, gigitlah leherku. Aku rela darahku untukmu" Berly menunjuk-nunjuk lehernya yang tertutup helaian rambutnya.
"Hahaa, kau ini. Tak berubah"
~~~
"Jadi gadis itu yang namanya Princess Berly? Hmm, lumayan kuat energinya" wanita yang sudah berusia melewati setengah abad itu
"Tentu saja Yang Mulia, gadis itu selalu berlatih, Ayahnya tak pernah menutupi identitas aslinya."
Wanita yang sudah berusia setengah abad itu berjalan anggun mendekati Berly yang sedang asik bercengkrama dengan Lucas. Wanita itu menggunakan gaun yang mewah, bubuk sparkle berjatuhan kala dia berjalan. Mahkota berwarna biru perak yang terletak di atas kepalanya menambah kesan kepemimpinannya.
"Princess Berly" ucapnya.
Lucas yang mendengar alunan suara itu seketika menoleh, tubuhnya seketika otomatis berdiri dan membungkuk "Yang Mulia".
Berly yang masih tak mengerti hanya bisa duduk diam, siapa wanita di sampingnya itu? Sepertinya wajahnya tidak asing.
Lucas masih berdiri, matanya melihat ke arah wanita itu yang meletakkan bokongnya untuk duduk di sebelah gadis yang masih di sayanginya itu. Tatapan mata Lucas bertubrukan dengan Berly, gadis itu menaikkan sebelah alisnya seolah mengatakan dia siapa? Dan hanya di balas dengan pejaman mata oleh Lucas.
"Kau bingung?" tanya wanita itu. Matanya tak henti menatap lekat Berly, "Kau sedang apa di pesta meriah seperti ini? Bukankah seharusnya kau tak ada di negara ini?"
Berly menatap sengit wanita di sampingnya ini. Sok kenal. "Memangnya siapa dirimu?" sengitnya.
"Emosian huhh?" wanita itu terkekeh mengejek melihat Berly, "Aku ini bibi'mu, Princess"
Ingatan Berly berputar di mana Daddynya selalu mengingatkan untuk berhati-hati dengan kerajaan asalnya sendiri. Karena bibinya itu sangat haus kekuasaan.
"Oh, Bibi yang sudah membunuh kakek ya? Tentu saja aku tau" sengit gadis itu.
"Kau berani rupanya" wanita yang belum Berly ketahui namanya itu berdiri dari duduknya, "Lebih baik kau pergi dari negara ini Princess, tidak ada yang akan bisa menjagamu disini, kau hanyalah sampah"
"Untuk apa aku pergi, sementara kekasihku seorang Pangeran dinegara ini??!"
Ucapan Berly sukses membuat kernyitan di dahi wanita tua itu dan sukses juga membuat pedih hati Lucas, walaupun Lucas sudah tau.
"Siapa?? Diaa??" wanita itu terkekeh sembari menunjuk Lucas, "Yang terhormat kau anak Lenard, bahkan energimu lebih besar dari energi vampire ini. Bagaimana bisa dia melindungimu?" kekehannya berubah menjadi tawa.
Berly menahan emosinya, betul kata Daddynya, wanita di hadapannya ini sangat menyebalkan. Bahkan melihat mimik mukanya saja membuat siapapun ingin menghajar nya.
"Aku bibimu, Liora, dan akan ku pastikan kau tak akan bisa merebut takhtaku, bocah ingusan."