"Baiklah. Mari kita segera membicarakan masalah ini,"kata guru kelas si kembar, yang berpenampilan kuno dan memakai kacamata tebal. Terlihat kolot, seperti peraturan berjalan.
Dari awal, Angie kurang menyukai guru muda ini, yang entah darimana sekolah taman kanak-kanak ini berhasil menemukan spesies langka dari abad pertengahan. Selalu ada perasaan yang mengganjal, setiap kali bertemu dengan guru kelas si kembar ini.
"Baiklah,"jawab Angie singkat sambil memangku kedua putranya di masing-masing pahanya. Dikecupnya pipi keduanya dengan cepat, lalu lengan Angie merangkul bahu si kembar, untuk memberikan rasa aman pada keduanya.
Kemudian si guru kelas yang menyebalkan itu mulai mendongeng.