Tok-tok-tok...
"Masuk."
"Permisi bos." Sang bos yang sedang duduk di kursi direktur menganggukkan kepala dan melambaikan tangan untuk menyuruhnya masuk.
"Sudah dapat informasinya?"tanya sang bos sambil terus mencoret-coret beberapa kertas di meja kerjanya.
"Sudah."
Sang bos langsung mendongak dan menatap asisten pribadi nya yang merangkap sebagai pengawal pribadi. "Bawa kemari laporannya."
Sebuah amplop coklat meluncur mulus di dekat siku kanannya. Diambilnya pisau pembuka kertas dan dirobeknya amplop itu. Dengan tidak sabar, dirogohnya amplop coklat itu. Tak lama kemudian selembar kertas dan beberapa foto dibantingnya di atas meja. Foto Angie. "Bicaralah."