Dengan tubuh yang sangat lelah, Ethan melajukan mobilnya menuju rumah yang dibangunnya dibelakang rumah panti asuhan 'Agape'. Istrinya, Maddy adalah pengelola panti asuhan itu. Rumah yang memberikan kasih sayang untuk mereka yang tidak memiliki orang tua itu, bergaya klasik kolonial Belanda.
Bahkan Maddy juga dibesarkan di dalam rumah itu, bersama kedua saudari kembarnya. Pada usia delapan tahun, Angie yang pertama kali diadopsi oleh Keluarga Sanjaya yang belum mempunyai anak walaupun sudah sepuluh tahun menikah. Selanjutnya Addy, saudarinya diadopsi oleh keluarga Ethan. Papa dan mama Ethan mengadopsi Addy dan memberinya nama keluarga Ethan. Sedangkan Maddy, hanya tersisa dia seorang yang tidak diadopsi.
Ethan masih dapat mengingat percakapan orang tuanya di kamar, sehari sebelum kedatangan adik barunya ke rumah.
"Pa, ada dua anak perempuan kembar identik. Menurut papa yang mana yang akan kita adopsi? Kita tidak mungkin mengadopsi keduanya."