Chereads / BIDUANITA BISU / Chapter 7 - Kesepakatan yang  Sesungguhnya

Chapter 7 - Kesepakatan yang  Sesungguhnya

Luis masuk ke kamar Antonio dan pemuda itu masih belum ada. Ia menutup matanya untuk mengaktifkan radar pelihat jarak jauhnya, untuk mengetahui di mana pemuda itu berada.

Hasil pencariannya tergambar ruang dengan kerlap kerlip lampu disertai kepulan asap rokok dengan banyak orang yang sedang bergoyang.

Luis tahu pasti Antonio sedang berada di pub atau bar dengan musik. Masih dengan mata tertutup, Luis merapalkan sebuah kalimat dan beberapa menit kemudian gedung di mana Antonio berada menjadi gelap. Kepulan asap terlihat dari arah dapur membuat sebagian besar pengunjung bubar dan mencari jalan keluar temasuk Antonio dan pengawalnya.

Setelah Luis yakin Antonio sudah ada dalam mobilnya dan bergerak meninggalkan tempat itu, barulah ia menyalakan kembali lampu di gedung tersebut, dan suasana kembali normal. Luis membuka matanya kembali dan menanti kedatangan Antonio. Lima jam lagi Luis akan berubah wujud sehingga bercakap-cakap langsung dengan Antonio memberikan arti tersendiri bagi Antonio karena sifat alami manusia adalah akan lebih puas dan membekas jika melihat segala sesuatu dengan mata fisik. Kalau Luis tidak bertindak tadi, maka Antonio akan menghabiskan malamnya di dalam pub dan mereka kehilangan kesempatan untuk berbicara langsung.

Tak lama kemudian Anotonio sudah tiba kembali di kamarnya dengan wajah yang tak bersahabat karena tidak berhasil bersenang-senang lama tadi. Ia baru meneguk satu botol bir dan masih belum puas. Apalagi tadi sudah ada beberapa wanita yang menghampiri mereka namun harus bubar karena gedung itu sudah menjadi gelap. Kalau mereka menunggu beberapa menit lagi, mungkin lampu akan segera menyala tapi kepulan asap yang memenuhi gedung itu yang membuat panik semua orang, dan akhirnya sebagian besar dari tamu yang masih memiliki kesadaran penuh memilih untuk meninggalkan gedung.

"Apa yang kalian sepakati tadi?" tanya Luis begitu Antonio sudah melemparkan dirinya di atas kasur empuknya bahkan tanpa melepas alas kakinya."

"Nanti saja baru kita bicara, aku sangat ngantuk."

Luis mengangkat jemarinya dan tubuh Antonio terangkat melayang di atas kasurnya setinggi kurang lebih dua meter

"Hei, apa yang kamu lakukan? Turunkan aku, brengsek!" umpat Antonio mendapati dirinya tidak menyentuh kasur.

Seharusnya ia merasa senang karena bisa melayang di udara namun Antonio dalam keadaan yang tidak siap untuk diajak bercanda.

Mendengar umpatan Antonio, raja iblis itu lalu menjentikkan jemarinya dan tubuh pemuda itu terhempas turun.

"Kamu tidak ingin berakhir di lantai, bukan?" ujar Luis dengan nada dingin.

"Baiklah! Mari kita bicara."

Antonio mengatur posisi duduknya begitu juga dengan Luis yang langsung mencari tempat bersandar untuk bisa menatap langsung wajah lawan bicaranya.

"Aku tadi sudah berbicara dengan Adelia. Aku minta tiga hal berharga darinya. Aku minta dirinya dan waktunya untuk menemaniku seumur hidup dengan balasan kesembuhan ayahnya tapi juga aku akan membiayai kuliahnya dan dua orang adiknya. Aku minta dia harus tinggal di sini dan berbohong pada orangtuanya bahwa ia akan tinggal di asrama kampus. Orangtuanya tidak akan setuju jika ia keluar dari rumah untuk tinggal dengan laki-laki tanpa memiliki ikatan apa pun dengannya."

"Kamu sebutkan tiga hal berharga."

"Aku minta Adelia untuk tentukan sendiri hal ketiga yang berharga darinya untuk ia berikan sebagai balasan atas kesembuhan ayahnya."

"Aku ingin suaranya Antonio. Aku tidak ingin ia menawarkan hal berharga yang lainnya. Aku ingin suaranya."

"Apa maksudmu, kamu ingin suaranya? Aku menyukainya karena suaranya. Mengapa kamu ingin mengambil suaranya?" tanya Antonio dengan hati yang bergejolak dengan penuh amarah.

Matanya nyalang menatap Luis yang masih berkacamata hitam.

"Kamu bisa memiliki dirinya tapi aku ingin suara dari Adelia. Jika kamu menolak permintaanku maka kamu bahkan tidak akan bisa memiliki tubuh dan waktu dari Adelia. Itulah perjanjianku denganmu Antonio. Suara Adelia untukku atau kalian berdua tidak akan pernah bersama."

"Lalu apakah kamu akan membiarkannya hidup tanpa bisa mengeluarkan satu bunyi pun dari mulutnya?"

"Aku berikan kalian waktu empat puluh hari saja untuk bisa menikmati suara merdu Adelia. Setelah hari keempat puluh di saat pengantinku sudah bangun dari tidur panjangnya, maka suara Adelia akan berpindah pada Leona dan kekasihmu akan menjadi bisu."

"Tapi, Luis!" seru Antonio protes pada keputusan Luis.

"Kamu sama sekali tidak punya hak untuk bernegosiasi denganku. Sebaiknya, kamu pakai waktu yang tersisa dengan bijaksana bersama penyanyi itu sehingga tiba waktunya maka kamu sudah tahu cara berbicara dengannya sebelum ia bosan dan meninggalkan dirimu."

'Justru sebaliknya, aku yang akan bosan dan meninggalkan dirinya kalau ia bisu,' geram Antonio dalam diam.

Luis keluar dari kamar Antonio karena dia sudah puas dengan hasil percakapan mereka.

Saat Luis menyebut nama Leona maka yang ia maksud adalah istrinya yang baru saja dinikahinya tapi langsung terkena kutukan dari orangtua Leona. Begitu mereka dinobatkan sebagai raja dan ratu iblis maka arwah keduanya dibekukan oleh penguasa neraka selama satu abad. Luis bisa siuman sembilan puluh hari lebih awal dari Leona karena kutukan itu berasal dari pihak keluarga Leona. Ia dikutuk karena telah melanggar perintah ayahnya yang sudah menyiapkan calon suami untuk Leona. Sayangnya, Leona sudah bertemu Luis terlebih dahulu tanpa sengaja, dan mereka langsung saling terpikat tanpa banyak kata-kata.

Leona sudah diperingatkan oleh orangtuanya kalau ia akan dihukum oleh penguasa neraka selama satu abad. Bukan hanya itu saja, ia akan kehilangan suaranya lalu menjadi bisu setelahnya, jika tetap memaksa untuk melanggar perintah ayahnya.

Leona tidak percaya dengan perkataan orangtuanya sehingga ia tetap memaksa untuk menikah dengan Luis.

Kutukan itu terbukti. Luis tidak akan pernah lupa dengan perkataan istrinya itu. Hal itulah yang mendorong Luis ingin menyiapkan suara untuk istrinya. Leona akan sadar empat puluh hari lagi, dan Luis sudah menyiapkan acara khusus untuk menyambut momen berharga tersebut.

Luis masih belum tahu ketika suara Adelia berpindah untuk digunakan oleh istrinya, akankah Leona bisa juga memiliki kemampuan bernyanyi seperti pemilik suara. Namun demikian, Luis tetap akan berjuang untuk mempengaruhi Antonio agar bisa tetap mendekati Adelia.

Sementara Antonio tidak bisa tertidur lagi di kamarnya, seperti rencana awalnya. Ia tidak akan bisa menunda lagi pertemuannya dengan Adelia karena waktu mereka sangat terbatas. Hanya empat puluh hari waktu yang mereka miliki untuk bisa mempersiapkan diri. Dalam benak Antonia, ia berpikir bahwa Luis benar-benar egois dan tidak punya perasaan. Ia mengambil hal yang paling berharga dari seorang penyanyi yaitu suara emasnya. Antonio tidak tahu apa reaksi Adelia jika ia mengajukan pilihan ketiga yang berbeda, dan Antonio harus membujuknya untuk merelakan suaranya diambil oleh Luis si raja iblis, untuk diberikan pada istrinya.

Antonio mencari ponselnya dan menghubungi Adelia. Tekadnya sudah bulat untuk meminta Adelia pindah ke rumahnya paling lambat esok siang.

*Bersambung*