Adelia berusaha untuk mencari jalan keluar dari kamar Antonio tapi ia tidak berhasil karena pintu dari mana ia masuk tidak bisa dia buka dari dalam.
Setelah beberapa menit mencoba akhirnya ia menyerah dan memilih untuk duduk di sofa dekat pembaringan Antonio. Jika pria itu terbangun dan ingin turun tanpa menapaki ubin berkarpet itu, maka ia bisa saja menjulurkan kakinya dari tepian kasur langsung menuju bantalan sofa, saking dekatnya.
Itulah satu-satunya sofa yang ada di dalam kamar. Suasana kamar yang dingin, sepi dan remang-remang, serta sofa yang nyaman dan empuk membuat Adelia betah duduk menunggu pemilik kamar siuman dari lelapnya.
Adelia sedikit meringkuk karena semakin lama ruangan itu semakin dingin, dan akhirnya gadis itu juga mengantuk dan menyelonjorkan tubuhnya ikut tertidur.
Satu jam kemudian Luis masuk ke dalam kamar Antonio dan ia mendapati pemuda itu masih tertidur.
Luis memang tidak pernah betah untuk tinggal dalam raga Antonio jika pemuda itu mengistirahatkan jasmaninya. Setiap rumah yang ditinggalinya tertidur atau tidak bergerak, Luis akan keluar dan terbang gentayangan ke tempat-tempat yang ingin ia datangi. Terkadang Luis mendengar jeritan-jeritan manusia yang sedih atau bahagia karena berhasil menyakiti orang lain dan Luis akan ke sana. Ia tiba sebagai penonton, karena biasanya kaum iblis lainnya juga ada di tempat yang sama.
Di setiap tubuh manusia, akan ada tempat untuk satu orang atau sekelompok iblis yang tinggal di dalamnya. Namun, tidak semua manusia mengundang iblis untuk tinggal bersamanya.
Orang-orang yang memiliki iblis sebagai temannya biasanya orang-orang yang kuat, punya daya khayal dan ambisi yang tinggi, dan tidak takut mengambil resiko.
Iblis biasanya akan merasuki orang-orang yang terikat dengan kecanduan pada hubungan menggunakan alat pembuahannya tanpa melalui ikatan pernikahan, yang biasanya melekat dengan kehidupan dunia malam. Kecanduan ini sering disebabkan oleh ikatan pada penggunaan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol.
Pintu masuk lainnya bagi iblis adalah pada manusia yang haus akan cairan merah dari tubuh makhluk hidup lainnya seperti manusia atau binatang. Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembunuhan yang menyebabkan kematian menjadi pintu masuk utama bagi iblis.
Luis akan berada di sekitar kejadian dan peristiwa ini jika Antonio sedang tertidur.
Lalu kapan Luis membunuh. Sebagai seorang raja iblis, Luis tidak memiliki pasukan seperti pengertian seorang pemimpin dalam kehidupan manusia, namun menjadi raja sebenarnya berarti memiliki kemampuan tertinggi untuk hampir menandingi penguasa neraka.
Kemampuan yang Luis miliki yang belum dimiliki sesama kaum iblis lainnya adalah, ia bisa masuk dan keluar raga seorang manusia sesuka hatinya tanpa batasan, selama ia berhasil melenyapkan nyawa seseorang.
Luis juga bebas menembus alam kematian dan kehidupan manusia tanpa ada halangan dari penguasa neraka. Artinya ia bisa melihat Leona walaupun belum bisa menyentuh dan merasakannya. Tidak semua iblis bisa melakukan itu.
Luis telah melewati banyak ujian untuk sampai pada tahap ini. Jadi, Luis termasuk iblis yang tidak asal membunuh manusia karena ia ingin cairan merah, namun ia membunuh untuk meraih tujuannya. Ia akan membunuh seseorang jika ia ingin menampakkan dirinya atau atas permintaan raga dimana ia bermukim. Jadi, jika Antonio ingin ia membunuh seseorang maka ia akan melakukannya sebagai bentuk hubungan timbal balik antara mereka berdua.
Sore ini, sekembalinya dari perjalanannya mengelana, Luis mendapati Adelia ada dalam kamar Antonio sedangkan pemuda bodoh itu tertidur dan mengabaikan kehadiran gadis manis itu. Alasan itulah yang mendorong Luis membuat Antonio terjaga. Saat membuka matanya, pemuda itu mendapati kamar dalam keadaan gelap gulita.
Ia menajamkan pendengaran dan penglihatannya ke segenap ruangan, saat terdengar hembusan nafas teratur lainnya yang terdengar sangat lembut di gendang telinganya.
Antonio bangkit dari rebahannya lalu turun dari tempat tidur dan melangkah menuju pusat penerangan kamar. Ia menekan saklar lampu khusus untuk pelita di tembok yang dekat ranjangnya dan sofa.
Pendar cahaya tidak begitu terang tapi cukup membuat isi dari penghuni kamar baik benda mati maupun benda hidup terlihat.
Antonio mengerjapkan matanya beberapa kali mendapati ada Adelia terbaring di atas sofa di dalam kamarnya.
Ia bergegas mendekati gadis itu dan bertelut di depan sofa di mana Adelia sedang terbaring.
Menatap dari dekat dan ia tidak salah, dan bukan mimpi, perempuan di depannya yang sedang terlelap setengah meringkuk ini adalah Adelia.
Antonio sejenak ingat kalau Adelia memang sedang berada di rumahnya bersama kedua adiknya. Antonio segera bangkit dan menuju interkom lalu menghubungi ruang pelayan.
Ia memberikan petunjuk pada kepala pelayan untuk mengurus kedua adik Adelia dan memberi mereka makan. Antonio juga menyampaikan kalau
Adelia sedang ada acara. Pelayan yang bertugas harus menemani adik-adik Adelia sampai mereka tertidur kembali jika sudah waktunya. Tetapi jangan dikunci pintu kamarnya karena kakak mereka akan datang agak malam setelah selesai pentas.
Setelah itu, Antonio juga ingin makan malamnya diatur di ruang pribadinya dengan cahaya lilin saja tanpa lampu. Ide spontan yang muncul di kepalanya mengetahui ada makhluk cantik, tertidur dalam kamarnya.
Setelah menghubungi semua pelayannya, Antonio merenung sesaat mempertanyakan bagaimana Adelia bisa masuk. Ia merasa tidak bertemu dengan Adelia sebelumnya.
Ia abaikan rasa penasarannya dan kembali menghampiri gadis tersebut. Antonio merapikan helaian rambut yang berhamburan di kening Adelia serta berbisik, "Cantik!" lalu mendaratkan kecupan lembut di sana, sesaat.
Antonio tersenyum sendiri mendapati betapa hangat dan lembutnya permukaan kulit dari gadis itu.
Dengan sangat hati-hati, Antonio menelusupkan kedua lengannya dengan lembut di bagian belakang kepala dari Lia dan belakang lutut kakinya untuk mengangkatnya.
Ia memindahkan perempuan tersebut ke atas ranjangnya.
Ia merapikan selimut untuk menutupi tubuh Adelia sehingga menjadi lebih hangat.
Puas melihat hasil kerjanya, Antonio menelepon seseorang dan berbicara sebentar. Lalu Antonio memutus percakapan mereka dan menelepon pengawalnya untuk mengambil pesanannya di salon langganannya.
Antonio memberikan penegasan agar dalam tiga puluh menit, pesanannya sudah harus ada di depan pintu kamarnya.
Sesudah semua persiapan beres, Antonio lalu membersihkan dirinya sendiri dengan masuk ke dalam kamar mandinya.
Ia memastikan dirinya pantas untuk makan semeja dengan Adelia nantinya.
Ia merasa sangat bangga karena telah berhasil merancang sebuah makan malam indah bersama biduanita kesayangannya. Antonio sudah membayangkan kalau ia akan menagih bayaran dari Adelia dengan melantunkan lagu My Heart Will Go On, yang dipopulerkan oleh Celine Dion.
Luis yang tidak bisa membaca pikiran Antonio, hanya bisa menebak apa yang pria itu pikirkan dengan setiap ucapan yang Antonia ucapkan atau bisikkan.
Luis juga tidak bisa mempengaruhi Antonio saat ia keluar dari raga pemuda itu. Luis hanya bisa menanti apa yang akan dilakukan oleh Antonio setelah Adelia terjaga.
*Bersambung*