Chereads / Suami Pernikahan Percobaan : 1001 SELINGAN / Chapter 3 - Hanya dengan Sekali Lamaran

Chapter 3 - Hanya dengan Sekali Lamaran

"Ini Nona Lin, pergi temui dan lamar dia?"

Tuan Filbert mengeluarkan sebuah foto dari laci mejanya.

"Wanita ini yang kakek pilih untuk jadi istriku? Benarkah?"

Wanita di foto itu tampak memukau. Bukan foto seorang sosialita yang sedang bergaya. Hanya ada seorang wanita muda dengan setelan formal yang sedang tersenyum sembari menjabat tangan tuan Kristian, ayahnya. Mereka tampaknya telah membuat sebuah kesepakatan kerja bersama. Hmm, wanita itu terlihat seperti seorang kolega yang berharga.

"Dia, boleh juga, kakek. Apakah dia seorang CEO muda sebuah perusahaan ?" Albert terpanah dengan wanita dalam foto itu.

"Sayang sekali, matamu memang bagus, tapi otakmu kekurangan banyak sel." Tuan Filbert memandang cucunya dengan sedih.

Begitu mudahkan untuk menghasut cucu nya ini, apakah dia hanya akan melihat wanita dengan penampilan mereka ?

Ini jelas pertanda buruk. Jika Tuan Filbert tidak menemukan calon menantu yang tepat, Albert mungkin akan memilih sembarangan bunga liar yang memikat hatinya.

"Dia asisten Thomas Gunawan, wakil direktur GUNA KARYA."

"Seorang asisten ?" Albert menilik foto itu lagi dengan cermat. Benarkah wanita itu hanya seorang asisten? Aura yang di pancarkannya di foto cukup kuat meskipun tampilannya sederhana.

"Kakek apakah kau salah minum obat? Tidak apa-apakah bagiku untuk menikahi wanita seperti ini?"

Maksud Albert status wanita itu. Dia hanya seorang asisten biasa. Bagaimana mungkin wanita setingkat itu bisa lolos seleksi kakeknya?

"Latar belakangya tidak buruk, ayahnya seorang dokter bedah yang cukup terkenal di ibu kota. Yang paling penting, dia punya kompetensi yang cukup layak untuk menjadi menantu ku."

Filbert Tanubrata bukan seolah pemilih atau seseorang yang begitu keras tentang latar belakang. Bukankah pria tua ini juga dulunya hanya seorang pria biasa.

"Apakah dia akan menerima lamaranku begitu saja ?" Melihat kakeknya sendiri tidak keberatan, ada kegembiraan yang Albert rasakan.

"Aku tidak punya petunjuk untuk itu, tapi cobalah keberuntunganmu. Jika kau memang sangat percaya diri dengan pesonamu, seharusnya mendapatkan Nona Lin sebagai istrimu bukan masalah yang besar. "

"Apa kakek sedang menantang aku untuk sesuatu yang tidak bisa kau lakukan ?"

"Aku tidak mencoba untuk menantangmu bocah kecil." Yang benar adalah tuan Filbert mencoba untuk mempengaruhi cucunya itu agar dia mau pergi menemui wanita asing dan melamar wanita itu untuknya.

"Apa yang akan kakek berikan padaku jika aku berhasil mendapatkan Nona Lin ini ?"

"Maaf nak, aku tidak bisa memberikan apa pun padamu. Perusahan dan semuanya adalah hasil kerja keras ayahmu. Bukan hak ku untuk mentukan apakan mereka akan jatuh ke tanganmu atau tidak, tapi dia pasti akan mendengarkan apa yang aku katakan."

Sial! Apa-apaan itu? Dekan kata lain pada akhirnya tuan Filbet akan memberi pengaruh besar bukan?

"Apakah ayahku tahu tentang rencana ini?"

"Dia tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, jadi ayahmu sama sekali tidak punya ide untuk hal seperti ini."

"Tidak kah ini akan mengejutkan ayahku, bagaimana dia akan menerima jika aku tiba-tiba ingin menikah dengan seseorang. Tidak kah dia akan berpikir aku telah melakukan sesuatu dengan wanita itu ?'' Tuan Filbert lebih terkejut karena cucunya itu tiba-tiba menjadi pintar.

"Percayalah padaku, jika itu adalah Nona Lin ayahmu tidak akan mengajukan keberatan tapi langsung memujimu. Dia akan sangat bangga padamu ?"

"Sehebat itu kah Nona Lin ini?"

"Ya, dia memang wanita hebat. Bukankah penampilannya juga sesuai dengan seleramu?"

"Ya, penampilannya memang sangat menarik, tapi …" Albert melirik foto yang diberikan kakeknya itu. Sejenak dia menjadi ragu, seperti ada yang salah tentang ide yang Tuan Filbert ajukan ini.

Terlalu tiba-tiba tuan Filbert meminta cucunya itu menikahi seorang wanita asing yang tidak Albert kenal.

"Kakek, apakah ini sebuah perjodohan terselubung? Jangan bilang kau telah menemui keluarga Nona Lin sebelumnya dan mengadakan sebuah perjanjian di belakangku?"

"Untuk apa aku melakukan hal seperti itu?"

Tuan Filbert tidak memikirkan ini sebelumnya. Seharusnya dia tidak memanggil Albert dan langsung menemui dr. Peter Lin untuk meminang putrinya. Sepertinya sel-sel yang tuan Filbert miliki ikut menua seperti dirinya.

"Apakah perjodohan masih tren di jaman ini? Kau benar-benar ingin aku jodohkan?"

Lalu harus di sebut apakah ide Tuan Filbert ini, dari mana kakek tua itu mendapatkan ide untuk menyuruh Albert menikah?

"Tidak, aku tidak akan menerima perjodohan apa pun. Itu tidak akan cocok dengan gayaku."

"Kalau begitu cobalah peruntungan mu. Mari lihat apakah kau mampu mendapatkan Nona Lin ini?"

Albert memberengut, tidak suka di remehkan oleh kakeknya. "Lihat saja kakek, aku akan mendapatkannya hanya dengan sekali lamaran."

Sikapnya sungguh tidak mencerminkan seorang pria dewasa. Dia seperti seorang bocah laki-laki yang berhasil di hasut untuk melakukan sesuatu oleh seorang kakek tua.

Albert kau payah!

13 – 12 – 2020