Chereads / PILIHAN HATI / Chapter 5 - Cerita 5

Chapter 5 - Cerita 5

Sebulan sudah pernikahan mereka dan nami sangat bahagia dengan pernikahan itu, kepercayaan dirinya yang telah hilang kini mulai datang lagi, awalnya nami berpikir kalau dewa itu tak jauh berbeda dari teman-teman sekolahnya maupun teman kampusnya, mereka hanya terlihat baik didepannya saja tapi dibelakangnya menceritakan keburukan nami, dugaan nami itu ternyata salah dewa  jauh berbeda dari mereka. Saat pertemuan pertama dengan para petinggi perusahaan, dewa sangat manis dan lembut padanya, waktu itu nami berpikir dewa melakukan itu karena dia ingin tampil sempurna untuk menjadi pemimpin perusahaan menggantikan ayahnya, tapi ternyata tidaklah demikian, perlakuan dewa yang manis dan lembut padanya itu berlaku setiap saat dan dimana saja mereka berada, apakah itu disaat hanya mereka berduaan, ataupun disaat mereka berada bersama orang lain, seakan nami merasa kalau dewa benar mencintainya.

Hari inipun nami terbangun dengan perasaan bahagia, selesai mandi dia langsung kedapur membantu bibi membuatkan sarapan untuk mereka, tapi suasana berubah ketika dia kembali kekamar mereka disana dewa terlihat lain, dia yang biasanya pada jam segitu telah siap kekantor tapi pagi ini bahkan belum mandi. Dia sedang berdiri menatap keluar jendela dan saat mendengar kedatangan nami dia langsung berbalik menatap nami dengan tatapan penuh kemarahan,

"Tutup Pintunya Dan Kau Duduk Disini!" perintah dewa kasar. Nami merasa aneh dengan perubahan sikap dewa itu, maka dengan perasaan gugup dia menuruti perintah suaminya. Nami duduk disofa yang ada dikamar mereka, sedangkan dewa duduk bersandar dijendela dan dia terlihat berusaha mengatur nafasnya untuk tenang.

"Ceritakan Apa Yang Kau Lakukan Dibelakangku Nami? Apa Saja Yang Kau Lakukan Saat Aku Kekantor? Ku Mohon Nami.. Ceritakan Sejujurnya..Aku Paling Benci Jika Orang Yang Kusayang Berbohong Padaku Apalagi Menghianatiku..Dan Aku Tak Pernah Memaafkan Mereka.." geram dewa, dia berusaha menahan amarahnya.

Pagi itu tanpa sengaja dewa mengangkat hp milik nami, disana teman nami menanyakan keberadaan nami. Dengan tenang dewa bertanya siapa dia, ternyata penelpon itu adalah teman kuliah nami dan mereka berdua sedang menyusun tesis bersama, karena objek tesis mereka sama hanya cara meninjaunya yang berbeda sehingga mereka bekerjasama. Teman nami itu bertanya kenapa nami sudah hampir dua bulan ini tak pernah kekampus lagi dan kapan akan melanjutkan tesis mereka. Dewa yang mendengar itu merasa tak percaya, dan selesai menutup telpon dari teman nami itu, dewa langsung menelpon kekampus nami bertanya tentang nami, ternyata yang dikatakan teman nami itu benar, dan semakin membuat dewa marah.. saat dia memeriksa barang-barang nami, disana dia menemukan pil kb, ternyata selama ini nami mengkonsumsi pil kb, bagai film yang diputar kembali trauma masa kecil dewa kembali muncul diingatannya ketika ayahnya berkali-kali membohonginya dan menggunakan dia sebagai alasan untuk bertemu dengan selingkuhannya yang ternyata adalah guru privat dewa yang sangat dia sayang dan kagumi, dan baru diketahuinya saat pertengkaran hebat kedua orangtuanya yang berakhir ayahnya meninggalkan dia dan ibunya. selama ini dewa telah merasa kalau nami adalah orang penting didalam hidupnya, dan dia mempercayainya tapi ternyata sekali lagi orang yang penting itu mengbohonginya. Dewa mulai berasumsi buruk, dari jendela kamar dia pernah beberapa kali melihat seorang laki-laki sedang mondar-mandir didepan rumah mereka, selama ini dia diam karena dia pikir orang itu belum mengganggunya tapi sekarang semua hal yang dia lihat itu bercampur dan membuatnya memikirkan hal-hal yang gila.  

"JAWAB AKU NAMI!!.." bentak dewa marah, kemarahan yang telah dia tahan tapi karena nami tak menjawab membuat kemarahannya kembali dan itu membuat nami jadi ketakutan.

"Nami Apa Kau Selingkuh Dibelakangku?" tanya dewa lagi, nami semakin takut, dia bahkan mulai meneteskan air mata,

"aku tak mengerti apa yang kau tanyakan..kau menakutiku" kata nami pelan hampir mencicit. Dan dewa jadi sadar dia terlalu terbawa emosi, dia menarik nafasnya dalam-dalam dan berusaha menguasai emosinya kembali.

"baik maafkan aku.. tapi ceritakan padaku apa kau kekampus nami? Dan bagaimana kabar tesismu?" tanya dewa bersabar, dia menatap nami, sedangkan nami mendengar pertanyaan dewa itu dia sedikit kaget,

"aku.. aku kekampus.." jawab nami takut-takut, wajahnya mulai kwatir dewa akan mengetahui apa yang telah dia lakukan.

"jangan bohong nami.. bagaimana dengan uang yang kuberikan kepadamu.. kau kemanakan uang itu.." nami semakin takut, dia takut rahasia besarnya akan diketahui oleh dewa.

"kau membahas uang 20 juta yang kuminta padahal kau mengambil semua milikku.." kata nami untuk membela dirinya tapi ternyata itu adalah hal yang sensitif buat dewa, matanya kembali menyala karena kemarahan.

"Dimana Uang Itu Nami..Jawab Aku?! Kau Memberikan Pada Laki-Laki Brengsek Itu kan?!!" nami tertunduk diam dia tak ingin mengatakan kemana uang itu, dia takut kalau mengatakan pada dewa yang sebenarnya, ibunya bisa tahu dan pasti ibunya akan mengamuk,

"Katakan Nami Apa Yang Kau Takutkan?" desak dewa. Nami masih tertunduk diam,

"Nami!!..Siapa Laki-Laki Brengsek Itu? Apa Kau Selingkuh Dengan Orang Itu?!" geram dewa terus mendesak nami, tapi nami tetap diam, dia sebenarnya bingung kenapa dewa dari tadi mengatakan kalau dia selingkuh, dan siapa laki-laki yang dibicarakan dewa itu? tapi diamnya nami itu membuat dewa terluka,

"Jadi Kamu Nggak Mau Mengaku Nami.., Ini Apa Nami.. Aku Menemukan Pil Kb Di Lacimu..Kau Tak Ingin Hamil Anakkukan? Mengakulah Nami.." saat melihat pil kb yang selama ini dia minum berada ditangan dewa sesaat nami melihat kearah dewa dia ingin menjelaskan tentang pil kb itu, bahwa ibunya yang meminta dia meminum itu dengan alasan untuk menunda satu tahun dulu baru dia bisa hamil, mengingat dia dan dewa baru saling kenal, tapi saat nami melihat tatapan kekecewaan dimata dewa, nami jadi enggan mengatakan dia takut dewa akan marah pada ibunya, akhirnya nami hanya bisa diam.

"soal uang itu dan kuliahku, aku punya alasan tersendiri.. walau aku istrimu.. aku tetap boleh punya rahasiaku sendirikan..tapi yang pasti aku tak pernah selingkuh.." kata nami berusaha menahan tangisnya, dia tiba-tiba saja terpikirkan alasan itu, dewa menatap nami dengan berbagai rasa dipikirannya. Dan akhirnya.

Dewa bangun dari tempat duduknya dan menuju lemari pakaian mereka, mengeluarkan koper dan membuka lebar-lebar pintu lemarinya,

"kemasi pakaianmu, kamu harus pergi.." kata dewa serius, dan mendengar itu nami jadi menangis karena takut

"aku nggak mau pergi.. aku takut.. aku nggak punya tujuan.." kata nami mulai ketakutan

"aku bukan mengusirmu.. aku hanya akan mengantarmu pulang kekampung halamanku, kau akan tinggal disana untuk berpikir, bahwa apa yang kau lakukan ini sangat salah!!.. dan jika kau sadar dan mau menceritakan apa yang terjadi baru kau boleh kembali.." dewa masih marah, walaupun perkataan nami tadi kalau dia tidak selingkuh sudah membuat dewa sedikit lega, tapi itu tidaklah membuatnya puas, dia ingin mengetahui semuanya

"dimana hpmu? Mulai sekarang kau tidak boleh mengakses internet atau apapun sejenisnya.. dan juga kau tak boleh memegang uang sepeserpun..jadi kuharap kau segera sadar!!.. " ancam dewa dan dia mengambil hp milik nami, serta atm dan kartu kreditnya. Nami hanya bisa melihat dengan pasrah semua barang-barangnya itu diambil, diapun mulai berkemas sesuai keinginan dewa, bagi nami lebih baik dia mengikuti kehendak dewa dari pada dia harus mengatakan rahasianya, padahal yang dilakukan nami itu semakin membuat dewa kesal dan marah.