Chereads / Dendam Anjani / Chapter 23 - 23. Aku tahu posisiku

Chapter 23 - 23. Aku tahu posisiku

"Iya benar Semoga saja anak yang aku kandung ini seorang perempuan , sehingga keluarga kita menjadi lengkap, jika anak kita laki-laki lagi juga tidak apa-apa, apapun jenis kelaminnya kita semua akan tetap menyayanginya yang terpenting adalah sehat dan sempurna"kata Anjani.

"Ya kamu memang benar, Tapi jika tidak mendapatkan anak laki-laki lagi setidaknya kamu harus hamil satu kali lagi agar keluarga kita mempunyai seorang anak perempuan, tapi jika yang sekarang anaknya perempuan kita tidak perlu membuat seorang anak lagi karena kita sudah mempunyai anak yang lengkap" kata Yoan.

Berita tentang kehamilan Anjani akhurnya terdengar ketelinga ibunya Yoan , mereka sangat bahagia akhirnya putra mereka akan memperoleh keturunan dan sungguh sikap ibu Yoan sangat berubah, Dia menjadi baik dan sangat perhatian kepada Anjani.

Hari ini Anjani mengalami mual dan muntah lagi, Yoan dengan sabar mengurus Anjani, juga putranya Naufal. tiba-tiba saja ibunya Yoan datang.

"Kamu kenapa? sebaiknya kamu dibawa ke rumah sakit saja agar segera ditangani Ibu tidak mau terjadi sesuatu terhadap cucu Ibu, kalau kamu ke rumah sakit kamu akan diberi infus sehingga bayimu tetap mendapatkan nutrisi dan makanan , meskipun kamu muntah-muntah terus ." kata ibu Yoan.

"Sudahlah bu, jangan terlalu dibesar-besarkan, lagi pula sudah sewajarnya orang hamil itu seperti ini, mual-mual dan muntah-muntah , nanti juga kalau sudah lewat trimester pertama Anjani akan kembali seperti biasa, bisa makan dan tidak muntah-muntah lagi, karena sewaktu hamil Naufal juga seperti ini. " kata Yoan.

"Kamu jangan menyepelekan hal itu, Aku tidak mau terjadi sesuatu terhadap cucu Ibu nantinya kalau sewaktu hamil Naufal Ibu tidak peduli karena itu bukan cucu ibu tapi saat ini yang dikandung oleh Anjani adalah cucu Ibu darah dagingmu yang harus lebih kamu perhatikan." kata ibunya Yoan.

"Ibu Jangan berkata seperti itu bu, kata-kata Ibu sungguh menyakiti hati Anjani Bukankah wanita yang sedang hamil itu tidak boleh bersedih nanti berpengaruh kepada bayinya karena itu mulai sekarang ibu harus berbicara dengan lembut dan bisa membahagiakan hati istriku jika Ibu tidak mau terjadi sesuatu terhadap cucu ibu."Kata Yoan.

"Yoan Aku melakukan semua itu demi cucuku. Aku tidak mau terjadi sesuatu terhadap cucuku yang sudah aku menantikan kehadirannya karena jika Anjani benar-benar ingin diakui oleh keluarga kita maka dia harus melahirkan dengan selamat dan tidak boleh terjadi sesuatu terhadapnya. "kata ibunya Yoan.

"Sudah lah Mas, Jangan Bertengkar terus, maksudnya ibu baik aku mau kok dibawa ke rumah sakit, Aku tidak mau terjadi sesuatu dengan bayi kita. "kata Anjani dengan suara pelan karena tubuhnya terasa lemas tak bertenaga setelah muntah-muntah terus . akhirnya Yoan menitipkan putranya kepada Ibu Viola karena rumah mereka bersebelahan, Meskipun mereka mempunyai babysitter tetapi Yoan dan Anjani lebih nyaman menitipkan Naufal kepada Ibu Viola meskipun yang mengurus babysitter tetapi setidaknya Ibu Viola bisa mengawasinya.

Setelah dibawa ke rumah sakit benar saja Anjani harus dirawat karena mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan akibat muntah-muntah yang terlalu sering sedangkan asupan makanan dan minum sangat kurang sehingga harus diinfus.

"Ibu Anjani harus dirawat di rumah sakit agar bayi dan Ibunya bisa kembali sehat karena Ibu Anjani mengalami dehidrasi akibat muntah-muntah yang terus-menerus. "kata dokter.

"Lakukan yang terbaik dokter yang terpenting cucu dan menantu saya selamat. "kata ibunya Yoan. itu adalah kata-kata Termanis yang diucapkan oleh ibunya Yoan kepada Anjani, tak terasa air mata Anjani menetes di pipi , karena merasa bahagia dengan perhatian dari ibu mertuanya tersebut.

"Sayang kenapa menangis?" Tanya Yoan kaget melihat air mata membasahi pipinya.

"Aku terharu dengan perhatian ibumu sayang."Kata Anjani.

"Oh aku kirain kamu sedang sedih."Kata Yoan.

"Enggak kok aku gak sedih sayang malah aku senang denganperhatian ibumu, itu tandanya ibumu sudah merestui kita."Kata Anjani.

"Ya aku merestui kalian berdua, dengan syarat cucuku lahir dengan selamat, dan kalian harus lebih memprioritaskan anak kalian ini dri pada anak haram itu."Kata ibunya Yoan.

"Tidak bu, kami akan memperlakukan anak kami sama, karena keduanya lahir dari rahim istriku, aku menganggap Naufal putraku sendiri."Kata Yoan.

"Kamu memang aneh Yoan, dia itu bukan putramu, ibu harap setelah anakmu lahir kamu lebih memprioritaskan anakmu ini daripada dia."Kata ibunya Yoan kesal melihat anaknya yang keras kepala.

"Sudahlah bu, Anjani butuh istirahat, biar aku yang jagain, ibu sebaiknya pulang saja dan beristirahat di rumah saja, "Kata Yoan yang khawatir dengan kata-kata ibunya takut menyakiti perasaan istrinya.

"Ya sudah kamu jaga istri kamu baik-baik, besok ibu kesini lagi , ibu ingin tahu perkembangan kesehatan istrimu dan cucu ibu."Kata ibu Mira ibunya Yoan.

"Ya bu, hati-hati di jalan, ibu naik taxi aja pulangnya, maaf Yoan gak bisa antar ibu, dan salam buat ayah bu."Kata Yoan.

"Tidak apa-apa ibu juga bisa pulang sendiri lagian istri kmau lebih butuh kamu, karena gak ada yang jaga, dan ingat bujuk istrimu supaya makan, dan minum kasian cucu ku di dalam kandungan membutuhkan nutrisi."Kata ibu Mira.

"Ya bu aku akan membujuknya supaya mau makan dan minum."Kata Yoan, akhirnya ibu Mira untuk pertama kalinya menjabat tangan Anjani, dan Anjani mencium tangan ibu Mira, setelah itu ibu Mira pulang.

Setelah ibu Mira pulang, Anjani bisa bernafas lega karena selama ibu Mira ada di rumah sakit rasanya sesak dada Anjani.

"Kamu kenapa, kok melamun seperti itu?"Tanya Yoan.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya merasa sesak saja saat ibumu ada disini, m,eski sekarang ibu lebih perhatian kepadaku tapi itu semata-mata karena aku mengndung anakmu mas, dan aku tahu posisiku."Kata Anjani sedih. membuat Yoan juga ikut sakit merasakan apa yang dirasakan istrinya itu, makanya Yoan tidak membiarkan ibunya berlama-lama bersama Anjani karena setiap kata-kata ibunya begitu menusuk hati dan perasaan Anjani.

"Sabar yah sayang, kita masih harus berjuang untuk menaklukan hati ibuku, dan aku yakin dengan kehadiran anak kita nanti akan menjadilangkah awal dari sikaf ibu yang berubah menjadi menyayangi kamu dan anak kita, aku harap ibu juga bisa menerima Naufal nantinya."Kata Yoan.

"Sayang aku harap kamu jangan banyak membantah ibu yah, aku tidak mau ibu berpikir gara-gara aku kamu menjadi pembangkang"Kata Anjani.

"Kalau ibu menyakiti hatimu masa juga aku harus diam saja, aku sebagai suami harus bisa melindungi kamu meski dari ibuku sendiri."kata Yoan.

"Tapi aku tidak mau kamu menjadi anak durhaka yang melawan ibunya hanya gara-gara kamu membela aku."kata Anjani.

"Sayang aku tidak akan membiarkan kamu terluka oleh siapapun termasuk oleh ibuku sendiri jadi jangan larang aku menegur siapapun yang melukai kamu meskipun itu ibuku sendiri, lebih baik aku di sebut anak durhaka daripada orang yang aku cintai menderita, lagipula siapapun yang melakukan kesalahan itu harus di tegur supaya ia menyadari kesalahaan nya sayang."Kata Yoan sambil memeluk tubuh Anjani.