"Awas!"
Prang!!!"
Jantung Roselyn seperti mau copot. Ia bahkan mendadak gemetar. Beruntung Ronan dengan sigap menarik tubuh Rosleyn.
"Kau tidak apa-apa Rose?"
Sebuah lampu besar jatuh tepat di hadapan Roselyn. Ronan mendekap tubuh Roselyn erat. Ia merasakan getaran tubuh Roselyn. Roselyn bisa bayangkan apa jadinya jika ia tak diselamatkan oleh Ronan. Tentu saja lampu sebesar itu menimpa kepalanya dan seketika melayang nyawanya.
"Oke, kita break dulu. Tolong bagian property bereskan ini semua. Aku akan menelusuri kejadian ini dan menginterogasi kru bagian pencahayaan."
Sutradara terpaksa membubarkan kegiatan syuting hari ini. Beberapa pemain merasa kecewa karena penundaan scene mereka.
"Kau duduk dulu biar aku ambilkan minum terlebih dahulu," ujar Ronan sambil memapah Roselyn ke kursi pemain.
Roselyn menerima uluran botol air minum dari Ronan.
"Terima kasih," lirihnya.