Chereads / Memandang Lautan Biru Yang Luas / Chapter 23 - Chu Weixu Adalah Penderita Hemofilia

Chapter 23 - Chu Weixu Adalah Penderita Hemofilia

Ai Zhiyi tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun, hingga pemikirannya mengenai bagaimana ia dan Chu Weixu melakukan perdebatan hanya untuk memaksa Chu Weixu agar tidak menuruti keras kepalanya, berubah menjadi rasa kagum begitu ia menatap penampilan Chu Weixu yang selalu terlihat memukau.

Chu Weixu memiliki tubuh atletis dengan tinggi 6'2 kaki (190 cm), berbeda dengan Ai Zhiyi yang hanya memiliki tinggi 5'8 kaki (178 cm). Selain karena Chu Weixu adalah mantan pemain basket yang begitu populer di sekolah mereka pada masa lalu, Chu Weixu juga orang yang senang berolahraga, sehingga otot-otot tubuhnya terbentuk dengan baik.

Namun, apa yang terlihat tidaklah sama dengan kenyataan sebenarnya. Walaupun Chu Weixu memiliki postur tubuh yang bagus, kuat, sehingga orang-orang memiliki gambaran sempurna pada pandangan mereka, tidak ada yang mengetahui bahwa Chu Weixu adalah orang yang lemah secara fisik, kecuali Ai Zhiyi, keluarganya, dan Qing Hua baru-baru ini.

Chu Weixu adalah seorang penderita hemofilia tipe B, yang mana merupakan penyakit genetik yang diturunkan langsung dari ibunya.

Walaupun hemofilia adalah penyakit di mana penderitanya lebih didominasi oleh pria, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang wanita juga berpotensi mengalaminya walau dalam skala kecil.

Hemofilia tipe B memiliki gejala yang tidak jauh berbeda dari tipe lainnya. Namun, gejala yang paling umum pada hemofilia tipe ini adalah mimisan dan munculnya memar di beberapa bagian tubuh secara terus menerus. Penderita juga kemungkinan akan mengalami anemia, sehingga lebih mudah lelah dan terlihat pucat dalam keadaan tertentu.

Itulah sebab mengapa Ai Zhiyi memintanya untuk mengurus rumah teh mereka dan juga mengambil pekerjaan yang tidak membiarkannya bekerja di luar secara terus menerus, khawatir jika Chu Weixu akan mengalami hal buruk, ditambah lagi kondisinya saat ini jauh berbeda di masa lalu.

Pada kasus yang paling parah adalah penderita akan mengalami pendarahan spontan atau tanpa sebab. Umumnya, itu akan terjadi pada jaringan dalam pada tubuh seseorang, seperti otot dan sendi. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri, bengkak pada bagian sendi atau bagian tubuh lainnya, serta kesulitan bergerak, sehingga penderita harus rutin meminum obat dan menjalani terapi seumur hidup mereka dikarenakan hemofilia adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan hanya dapat dilakukan pencegahan untuk gejala yang lebih serius dengan melakukan cara tersebut.

Untuk penderita berat seperti Chu Weixu, ia seharusnya rutin melakukan terapi profilaksis penambah faktor pembekuan darah yang dilakukan dua kali dalam seminggu.

Namun, karena Chu Weixu bukanlah orang yang suka diatur, ia meninggalkan terapi itu selama sebulan, bahkan ia tidak berniat melakukan terapi itu seumur hidupnya. Itu membuat dokter yang menangani Chu Weixu beranggapan bahwa Chu Weixu adalah pasien yang paling keras kepala yang pernah ia tangani.

Tidak ada yang membantah pernyataan itu, bahkan Ai Zhiyi dan saudara perempuannya sendiri. Chu Weixu memang terlalu keras kepala dan acuh tak acuh. Jika bukan karena Ai Zhiyi memarahinya seharian beberapa waktu lalu, dan mengancam akan mengakhiri hubungan mereka, Chu Weixu tidak akan pernah menuruti siapa pun.

Kemarahan Ai Zhiyi membuat Chu Weixu tidak berdaya, ketakutan seperti singa jantan yang akan dikucilkan dari kelompoknya, sehingga ia berjanji akan melanjutkan terapinya, namun dengan tetap merengek, meminta Ai Zhiyi agar mengizinkannya jeda untuk beberapa bulan ini. Chu Weixu merasa muak dengan jarum suntik yang meninggalkan banyak bekas tusukan di lengannya, jadi ia ingin beristirahat dari hal itu.

Ai Zhiyi tentunya tidak membiarkan Chu Weixu dengan mudah walau mereka harus melakukan perdebatan hebat. Hingga akhirnya Ai Zhiyi pun menyerah dan membiarkan Chu Weixu melakukan apa yang ia inginkan. Selain karena kasihan, Chu Weixu terlalu pandai mengambil hati Ai Zhiyi, meyakinkan Ai Zhiyi bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Akibat dari keras kepala itu, Chu Weixu sering kali mengalami nyeri sendi luar biasa dan muncul banyak memar mengerikan di beberapa bagian tubuhnya. Hingga kemarin, ia hampir saja mati karena kehabisan darah. Tidak heran, karena Chu Weixu sendiri adalah salah satu penderita hemofilia berat. Tanpa terapi, ia tidak bisa hidup dengan baik.

Namun, Chu Weixu tidak ingin memberitahu Ai Zhiyi mengenai kondisinya belakangan ini. Ia tidak ingin membuat Ai Zhiyi mengkhawatirkan dirinya lebih dari sekarang atau memperdebatkan apa pun, sehingga ia memilih untuk menahan rasa sakit yang sering kali muncul tiba-tiba, yang bahkan tidak segera mereda begitu ia mengonsumsi obat. Walau begitu, Chu Weixu tetap melakukan aktivitas seperti biasa dan rutin berolahraga untuk merilekskan sendi-sendinya.

Sejak Chu Weixu masih anak-anak hingga beranjak remaja, kedua orang tuanya begitu protektif terhadap dirinya, bahkan Chu Weixu menjadi prioritas utama mereka. Orang tuanya bahkan memanjakan Chu Weixu lebih daripada saudara-saudaranya yang lain, dan bahkan mengeluarkan banyak uang untuk melakukan pengobatan rutin dan memenuhi semua keinginan Chu Weixu, hanya agar anak kesayangan mereka bisa tetap berdiam diri di rumah, dan menerapkan pola hidup sehat seperti yang dianjurkan oleh dokter.

Walau pada akhirnya, Chu Weixu tumbuh menjadi remaja nakal dan suka berkelahi, seperti perwujudan gangster kecil di keluarga terhormat seperti mereka. Namun, kedua orang tuanya tidak pernah mengeluhkan apa pun dan membiarkan Chu Weixu bergaul dengan siapapun selama ia dalam pengawasan mereka.

Akan tetapi, karena terlalu mencintai seseorang, Chu Weixu memilih untuk meninggalkan kemewahan di dalam keluarganya dan hidup mandiri bersama kekasihnya di kota yang berbeda.

Pada tahun-tahun yang rumit, Chu Weixu beberapa kali mengalami pendarahan sendi karena terlalu memaksakan dirinya untuk bekerja, ditambah lagi ia tidak mengonsumsi obat-obatan khusus ataupun terapi untuk menambah [1]faktor IX di dalam tubuhnya, membuatnya terlihat begitu lemah dan kurus. Bahkan Chu Xinian, saudara perempuannya, merasa kasihan dan tidak tahan melihat kondisi Chu Weixu waktu itu, yang bahkan hampir tidak ia kenali.

Chu Weixu tidak mempunyai pilihan pada dunia keras mereka. Ia tidak mungkin membiarkan Ai Zhiyi bekerja sendirian di luar sana walaupun Ai Zhiyi tidak pernah membiarkannya untuk bekerja. Jadi, karena hal itu, Chu Weixu bahkan pernah mengalami pendarahan pada organ dalam tubuhnya karena sebuah kecelakaan kerja pada sebuah pabrik sehingga ia harus dirawat selama sebulan di rumah sakit. Itu bahkan membuatnya hampir kehilangan nyawanya, sementara Ai Zhiyi terus banting tulang, berdarah-darah, dan menangis, berjuang untuk kesembuhan Chu Weixu tanpa mengeluh.

Untungnya, keinginan kuat untuk terus bersama Ai Zhiyi membuatnya berhasil melewati masa kritisnya waktu itu, dan bisa bertahan hingga saat ini.

Tidak ada yang bisa menjadi motivasinya selama ini selain Ai Zhiyi. Saat Chu Weixu harus meninggalkan kedua orang tuanya, Ai Zhiyi adalah satu-satunya orang yang memerankan dua peran sekaligus untuknya, sebagai orang tua dan kekasih yang menyayanginya selama bertahun-tahun. Tidak ada yang lebih ia hargai daripada ketulusan Ai Zhiyi, dan bertahan karena ia begitu mencintainya.

Jika orang-orang membolak-balikkan dunia ini, mereka akan tetap menemukan kasih sayang yang sama pada diri Chu Weixu, dan bahkan tidak akan pernah kehilangan perasaannya.

Tidak ada yang bisa mengubahnya, seolah perasaan itu adalah bagian dari hidupnya sendiri, di mana jika ia kehilangan kasih sayang itu, ia sama saja mati.

Keheningan benar-benar membuat ruangan ini seperti dimensi nostalgia, di mana masa lalu itu terus dikenang seperti roll film yang terus diputar tanpa henti.

Akhirnya, setelah meminum obat, Chu Weixu berbalik dan hendak berjalan menuju sofa, di mana Ai Zhiyi duduk sambil mengamatinya dengan senyuman.

Namun, begitu ia melihat ekspresi terpukau Ai Zhiyi, Chu Weixu berhenti sesaat dan tersenyum, lalu kembali melangkah. Ia merasa heran sekaligus kagum, jadi ia tidak bisa menahan untuk tidak bertanya begitu ia tepat berdiri di hadapan Ai Zhiyi, "Ada apa? Apa aku semenarik itu di matamu?"

[1] Faktor IX merupakan obat golongan faktor koagulasi darah yang digunakan pada penyakit gangguan pembekuan darah, yaitu hemofilia B, digunakan sebagai pengobatan dan pencegahan pendarahan.