Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Ra - Vita

wyndy_13
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.8k
Views
Synopsis
Apa itu Cinta? Sebuah omong kosong yang terlihat indah namun sangat menyakitkan. Aleandra Levi Pradipta, yang kerap di dapat Levi. Hidupnya yang semula baik baik dan sangat indah harus berubah ketika orang yang ia cintai meninggalkannya secara bergantian. Sejak saat itu ia mulai membenci Papanya dan merubah sikap hangatnya menjadi dingindingin dan tak tersentuh kecuali oleh Sahabat dan Kakaknya. Namun, dengan perlahan sikap hangat Levi mulai kembali ketika seseorang yang memiliki banyak rahasia mendekatinya.
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Aleandra Levi Pradita

Suara dering alarm yang menggema di telinga itu membuat seorang gadis yang tengah bergelung di balik selimut tebalnya itu terusik.

Ia menarik selimutnya ke atas hingga menutupi seluruh tubuhnya. Namun, hal tersebut percuma karena dering alarm masih dapat tertangkap di pendengarannya.

Gadis itu berdecak sebal, mengulurkan tangan kanannya, meraba raba ke atas nakas yang terletak di samping tempat tidurnya guna meraih alarm yang berdering tersebut.

Prak!

Suara benturan antara dua bendapun terdengar setelah gadis tadi melemparkan alarmnya ke sembarang arah. Gadis itupun kembali tertidur dengan ketenangan dan menyisakan alarm yang sudah hancur di atas lantai.

Akan tetapi, seseorang di balik pintu kamarnya itu sepertinya tak akan pernah membiarkannya kembali tertidur dengan nyenyak. Orang itu mengetuk pintu kamar dengan keras seraya bertetiak.

"Levi! Bagun!" Ujar suara berat yang kembali mengusik tidur garis tersebut.

Gadis tadi - yang telah di ketahui namanya Levi, memaksa kelopak matanya untuk terbuka dan mendapati seorang lelaki dengan setelan jasnya berdiri di hadapannya dengan wajah tegasnya.

"Apasih bang?" Tanya Levi malas setelah mengucek matanya dan mengumpulkan nyawanya.

"Cepet mandi sana. Ini udah siang. Ingat ini hati pertama lo sekolah" ujar lelaki berwajah tegas.

Levi meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Menekan tombol yang berada di samping ponselnya dan sedetik kemudian layar hitam itu menampilkan sebuah gambar.

Levi sontak melemparkan ponselnya dan langsung beranjak dari atas tempat tidurnya. Berlari menuju kamar mandi yang memang tersedia di dalam kamar tidur setelah melihat angaka jam yang tertera di lock screen ponselnya.

Membuat lelaki berwajah tegas itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adik perempuannya itu.

Gadis itu Levi, Aleandra Levi Pradita.

■□■□■□■□■

Seraya merapikan rambut hitamnya, Levi menuruni dua puluh dua anak tangga dengan tergeasa gesa hingga pada anak tangga terakhir.

Ia melihat ke arah meja makan yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri. Disana sudah terdapat dua orang lelaki berbeda usia yang sangat ia kenal.

"Bang Andra gue berangkat!" Seru Levi seraya melangkahkan kakinya menjauhi tempat itu.

"Nggak sarapan dulu?!" Teriak Andra bertanya.

"Udah telat" Levi semakin menjauh dari tempat tersebut.

Bukan, bukan itu alasan Levi yang sebenarnya. Bahkan ia tak perduli jika dirinya terlambat di saat statusnya adalah murid baru. Alasan Levi yang sebenernya adalah kehadiran lelaki yang duduk bersama Andra di meja makan tadi.

Levi membenci lelaki tersebut, bahkan sangat membecinya sehingga dirinya tak sudi harus makan semeja dengan orang itu.

Levi mengeluarkan motor maticnya dari dalan garasi rumahnya. Cewek itu membuka kaca helmnya, "Bi Surti, Levi berangkat"

"Iya, mbak hati hati di jalan" ujar Bi Surti, pembantu rumah tangga di rumah Levi.

Levi segera melakukan kendaraannya berbaut dengan kendaraan lainnya di jalan raya. Jalan raya sangat ramai oleh kendaraan lainnya yang juga berangkat untuk beraktivitas.

Jarum jam telah menunjukkan pukul 06:55, yang artinya 5 menit lagi gerbang sekolahnya akan di tutup. Namun, Levi masih saja terjebak di antara kendaraan kendaraan yang lainnya. Ia masih mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan rata rata.

Sesungguhnya Levi ingin sekali melakukan kendaraannya di atas rata rata untuk mengejar waktu. Namun, mengingat kondisi jalan yang ramai ia tidak ingin mencelakai dirinya dan orang lain.

Setelah bergulat dengan kendaraannya kini Levi sudah berada di tempat parkir sekolahnya. Ia datang terlambat 5 menit Beruntung gerbang sekolahnya belum di tutup rapat sehingga ia masih bisa masuk ke dalan halaman sekolahnya itu.

Setelah melepaskan helm dan meletakkannya di atas motor, Levi segera melangkah meninggalkan tempat parkir dan mencari ruang kelasnya yang telah di beri tahu oleh kakanya.

Langkah Levi sedikit melambat ketika retina matanya menangkap banyaknya siswa siswi yang berjalan di Koridor tepat 1 meter di depannya. Sepertinya mereka selesai Upacara.

Levi berjalan santai di belakang siswa siswi itu dengan sesekali matanya melihat tulisan yang tertera di setiap ruang yang ia lewati. Hingga ia di kejutkan dengan tepukan di bahunya.

Levi menghentikan langkahnya lalu menoleh dan mendapati seorang 2 orang perempuan dan seorang seorang laki laki yang ia kenali, juga seorang laki laki lain yang asing.

"Lo Levi ngapain disini? " tanya salah satu perempuan yang bernama Dira.

Levi melirik satu persatu orang di sampingnya itu , tentu saja ia tahu siapa mereka kecuali satu laki laki itu. Mereka adalah Dira, Rachel, dan David sahabat karibnya.

"Gue mau sekolah" balas Levi singkat.

"Eh, kok lo gak ngasih tau kita mau pindah kesini sih! " seru Rachel yang diangguki oleh David dan Dira.

Levi mengendikkan bahunya sekali lalu dengan malas ia memabalas kalimat Rachel, "Bang Andra baru kasih tahu gue semalam"

"Lo di kelas apa? " tanya Dira seraya menatap Levi.

"IPA 3, anterin gue kesana" Balas Levi.

"Berarti lo sekelas sama kita. Bareng aja yuk" ujar Rachel. Setelahnya cewek itu menggandeng tangan Dira dan Levi seraya berjalan menuju kelas.

Levi berterimakasih kepada kakaknya karena telah mengatur sehingga ia sekelas dengan sahabatnya. Ia tidak tahu jika Kakaknya telah bergerak sejauh ini.

Hari itu ketika ia di drop out dari sekolah lamanya karena berkelahi dan menyebabkan masalah lainnya Andra sangat marah kepadanya. Ia mengomelinya 3 jam penuh layaknya ibunya.

Lalu semalam tanpa persetujuannya kakaknya itu sudah mendaftarkannya di sini. Alasannya karena disini ada sahabat karibnya yaitu Rachel, Dira dan David. ya walaupun di sekolah lamanya juga ada Raka yang merupakan sahabat karibnya juga. Selain karena itu karena pamannya merupakan kepala sekolah disini. Hal itu menjadi alasan utama Andra mendaftarkannya disini.

Levi menyunggingkan senyumnya ketika mengingat kakaknya yang sangat perduli terhadapnya. Baginya Andra adalah kakak yang terbaik dalam hidupnya. Hanya Andra keluarga yang masih sangat perduli terhadapnya setelah kejadian itu.

Levi tersadar dari lamunannya ketika Dira menepuk bahunya. Meraka kini sudah berdiri di depan kelas dengan mengahadap seorang wanita dengan seragam PNS.

"Kalian bertiga boleh duduk dan kamu silahkan memperkenalkan diri" Ujar Bu Mery- guru Bahasa Inggris yang mengajar kelas XII IPA 3 saat ini sekaligus wali kelas setaya menunjuk Levi.

Levi berdiri didepan kelas seraya menatap siswa siswi yang sedikit asing duduk di depannya. Ia menarik napasnya sekali lalu menghembuskannya, " Perkenalkan nama saya Aleandra Levi Pradita, Biasa di panggil Levi"

"Hai Levi" Teriak David dari bangkunya dengan jahil.

Levi memutar bola matanya malas, ia menunduk dengan sopan kepada Bu Mery yang berdiri di sampingnya lalu menghampiri bangku di pojok kiri kelas yang masih kosong.

Tentu saja Levi tak duduk sendiri sudah ada Seorang Laki laki yang ia temui tadi pagi bersama David, Dira, dan Rachel.

Tanpa mengucapkan sepatah kata Levi segera duduk di bangku tersebut lalu menatao ke arah papan tulis berwarna putih bersih.