Xiao Yi mengepalkan tinjunya kuat-kuat sembari mengumpulkan tenaganya. Dalam hitungan detik Li Zheng Yu sudah tengkurap di lantai. Serta Xiao Yi kini sudah berhasil mencekal kedua tangannya di belakang punggung.
"Argh, sakit," rintih Li Zheng Yu. Ia tidak menyangka Xiao Yi ternyata sangat kuat.
"Bukankah anda yang tadi sudah menantangku? Aku hanya ingin membuktikan jangan macam-macam lagi," ancam Li Zheng Yu tepat di telinganya.
"Baiklah, aku mengaku kalah. Ternyata tubuhku memang sudah tidak bisa mendukung semangatku lagi," ujar Li Zheng Yu. Kini ia hanya pasrah karena Xiao Yi tidak kunjung melepaskan tangannya.
"Baguslah." Xiao Yi lantas melepaskan tangan Li Zheng Yu.
Li Zheng Yu membalikkan tubuhnya dalam posisi telentang. Dadanya naik turun dengan nafas yang terengah-engah. Ia merasa seperti baru saja bertarung dengan Xiao Yi.
Xiao Yi hendak melangkah pergi tapi tidak tega melihat suaminya yang terbaring di lantai. Apalagi mengingat usia suaminya yang sudah tidak muda lagi.