Xiao Yi mengubur kepalanya di bawah bantal. Ia mencoba memejamkan matanya. Berusaha menghilangkan pikiran tentang Li Zheng Yu dan Qin Lan.
"Ugh, kenapa mataku tidak juga mau terpejam," gerutu Xiao Yi sembari memukul kepalanya sendiri dengan bantal.
Xiao Yi kemudian mengulurkan tangannya untuk mematikan semua lampu. Hingga saat ini benar-benar gelap. Tidak ada cahaya lagi di kamar itu. Ia berharap dengan begitu matanya bisa terpejam.
"Xiao Yi, kau tidak boleh iri. Yakinlah Qin Lan tidak akan mampu melayani Tuan Li." Xiao Yi berbicara pada dirinya sendiri. Sedikit mengejek jika mereka tidak akan melakukan apapun.
Terkadang pikiran buruk hadir sekilas dalam benaknya. Kenapa wanita itu tidak segera menjemput ajalnya?
Xiao Yi menghela nafasnya pelan sembari memejamkan matanya. Ia harus tidur agar tidak berpikiran buruk apalagi sampai bertindak jahat.
Bugh …
Xiao Yi melayangkan tinjunya sangat keras saat merasakan ada sesuatu yang tersentuh oleh kulitnya.
