Chereads / Duda Tampan : Mengejar Istri yang Kabur / Chapter 28 - Bab 28 - Jual diri

Chapter 28 - Bab 28 - Jual diri

Sudah seharian Xiao Yi menemui beberapa teman untuk sekedar meminjam uang tapi hasilnya nihil. Mereka mengatakan tidak memiliki uang banyak.ย 

Sekarang Xiao Yi sudah menyerah untuk mencari bantuan.

Xiao Yi masuk ke dalam rumah dengan kepala tertunduk lesu. Bingung apa yang harus dilakukannya saat ini untuk membantu Fang Yin.

"Xiao Yi, bagaimana? Apakah kau sudah mendapatkan uangnya?" tanya Fang Yin ketika melihat sahabatnya. Matanya sembab dan memerah karena seharian menangis. Ia bahkan tidak masuk bekerja karena memikirkan nasib rumahnya.

Xiao Yi menggelengkan kepalanya pelan. Bukan hanya berusaha meminjam tapi Xiao Yi bahkan susah mencari pekerjaan. Tidak ada satupun yang berjalan mulus.

Tubuhnya lemas, kini terduduk di depan pintu. Meski itu rumah Fang Yin tapi tidak mungkin membiarkannya karena ia juga tinggal di sana cukup lama.

"Xiao Yi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" ujar Fang Yin yang ikut terduduk di depan pintu.

"Malam ini mereka akan datang menagihnya," lanjut Fang Yin sembari terisak.

Xiao Yi terdiam sambil menatap langit-langit rumah. Ia harus berpikir keras untuk membantu Fang Yin. Hingga perlahan terlintas dalam pikirannya tentang penawaran Li Zheng Yu. Namun Xiao Yi menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Terlalu memalukan jika harus meminta kepada pria tua itu.

"Xiao Yi, apakah aku harus menjual diriku agar mendapatkan uang?" Seketika terbesar daka pikiran Fang Yin.

"Apakah kau sudah tidak waras?" teriak Xiao Yi dengan sangat kesal karena mendengar perkataan Fang Yin.

"Aku hanya tidak ingin merepotkan semua orang. Jika menjual diri pasti akan mendapatkan cukup banyak uang," tukas Fang Yin sembari mengusap air mata di sudut matanya.

"Tidak, aku tidak akan mengizinkan kau melakukan hal itu," larang Xiao Yi dengan tegas.

"Ini satu-satunya cara agar bisa mendapatkan uang banyak," ujar Fang Yin.

"Kau diamlah di sini. Biarkan aku yang melakukannya sendiri," tukas Xiao Yi sembari bangku berdiri.

"Xiao Yi, memangnya apa yang akan kau lakukan?" tanya Fang Yin.

"Tetaplah di rumah, jika nanti rentenir itu datang sebelum aku pulang. Kau harus segera menghubungiku," ujar Xiao Yi.

"Ini sudah sore, memangnya kau akan kemana?" tanya Fang Yin dengan dahi berkerut.

"Kau tidak perlu tahu. Yang jelas kau jangan melakukan sesuatu di luar nalar. Kau hanya perlu duduk di rumah dan menungguku pulang," ujar Xiao Yi dengan tegas.

"Tapi โ€ฆ kau tidak akan melakukan sesuatu yang aneh kan?" Fang Yin merasa cemas jika Xiao Yi sampai melakukan sesuatu.

"Tentu saja tidak. Kau pikir aku sudah tidak waras."

Xiao Yi segera meninggalkan rumah itu karena tidak ingin membuang-buang waktu. Semakin cepat kesana maka semakin baik. Semoga saja penawaran itu masih berlaku.

Jarak rumah mewah itu tidak terlalu jauh sehingga Xiao Yi berjalan kaki untuk mencapainya.

Xiao Yi menghela nafas panjang setelah sampai di depan pintu gerbang rumah besar itu. Dengan tangan gemetar Xiao Yi menekan bel pintu.

Tidak lama kemudian pintu gerbang dibuka oleh dua orang pria bertubuh besar. Salah satu di antara mereka, Xiao Yi bahkan masih mengenalnya. Dia adalah pria yang pertama kali datang ke rumah untuk memberikan penawaran.

"Ada apa, Nona?" tanya seorang di antara mereka.

"Bisakah aku bertemu dengan Tuan Li?" tanya Xiao Yi sembari menggigit bibir bawahnya. Malu dan harga dirinya sudah terasa rendah saat ini.

"Tuan Li saat ini belum kembali dari kantornya. Ku bisa kembali setelah ini.i"

"Apakah Tuan Li masih lama?" Xiao Yi khawatir jika pria itu sampai di rumah terlalu malam.

"Sepertinya sampai malam baru pulang."

"Hmmm, bisakah aku meminta alamat kantornya? Aku sangat membutuhkan untuk bertemu dengannya."ย 

Penjaga itu kemudian memberikan secarik kertas yang sudah bertuliskan alamat kantor Li Zheng Yu. Xiao Yi hanya bisa berharap jika usahanya semoga berhasil. Tidak cara lain untuk membantu Fang Yin selain cara ini.

===============================

Hello Readers,

Maaf belum bisa update rutin . Terima kasih yang sudah memberikan dukungannya.