Chereads / Duda Tampan : Mengejar Istri yang Kabur / Chapter 30 - Bab 30 - Menjilat ludah sendiri

Chapter 30 - Bab 30 - Menjilat ludah sendiri

Nyali Xiao Yi mendadak menciut tidak seperti sebelumnya. Padahal tadinya sikapnya begitu cuek dan cenderung berkata kasar saat bertemu Li Zheng Yu. Ia ingin mengutarakan niatnya datang ke kantor Li Zheng Yu tapi masih ragu. Khawatir pria itu justru akan mengejeknya.

"Katakan saja, tidak perlu takut begitu," ujar Li Zheng Yu sembari menata berkas-berkas di mejanya. Ia sudah bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi.

"Apakah penawaran tentang menjadi pengasuh Mei-Yin masih berlaku?" Akhirnya Xiao Yi memberanikan diri karena hari sekarang sudah mulai gelap. Ia cemas rentenir itu akan datang sebelum usahanya membawa banyak uang berhasil.

"Hmmm." Li Zheng Yu pura-pura menimbang apa yang ditanyakan Xiao Yi untuk mengetes kesungguhannya.

"Tuan Li, aku mohon. Aku sungguh membutuhkan uang saat ini." Xiao Yi berdiri kemudian berdiri di depan Li Zheng Yu sembari menunduk. Wajahnya terasa panas karena merasa menjilat ludahnya sendiri. Bodoh memang, tapi tidak ada jalan lagi.

"Apakah kau sadar dengan yang kau ucapkan saat ini? Bukanlah kau bilang tidak akan mau menjadi pengasuh Mei-Yin? Lalu kenapa kau mendadak seperti ini? Cepat sekali kau berubah pikiran." Li Zheng Yu ingin menegaskan sekali lagi jika Xiao Yi menemuinya memang tersadar.

"Tentu saja aku sadar. Itu karena aku sangat butuh uang. Apakah uang yang kau tawarkan masih sama jumlahnya?" Xiao Yi rasanya ingin menutupi wajahnya dengan telapak tangan karena sudah begitu tidak tahu malu.

"Hmmm, kau bisa bekerja sebagai pengasuh Mei-Yin tapi uang yang aku tawarkan tentu saja tidak berlaku lagi. Jumlahnya tidak akan semudah yang kemarin," sahut Li Zheng Yu sembari menghempaskan tubuhnya di kursi kebesarannya.

"Kenapa kau curang? Bukankah kau bilang jika aku bersedia menjadi pengasuh Mei-Yin akan mendapatkan banyak uang?" gerutu Xiao Yi dengan bibir cemberut. Dadanya naik turun, mulai emosi dengan pria itu yang ternyata pembohong.

"Benar sekali. Tapi aku sudah menawarkannya beberapa hari yang lalu. Sepertinya penawaran itu berlaku terakhir tadi malam," ujar Li Zheng Yu dengan santai.

"Kau tidak mengatakan jika itu akan memiliki jangka waktu." Xiao Yi terus berpikir agar mendapatkan uang itu karena sekarang sangat mendesak. Ia tidak tahu lagi kemana mencari uang sebanyak itu.

"Memangnya berapa banyak uang yang kau butuhkan?"

"Aku tidak tahu secara pasti tapi yang jelas itu sangat karena kami harus membayar hutang kepada rentenir," sahut Xiao Yi.

"Sepertinya aku tidak bisa membantumu jika hutangmu terlalu banyak karena aku hanya akan melunasi separuhnya saja berapapun jumlahnya," terang Li Zheng Yu. Ia tidak ingin buang-buang uang pada seorang gadis yang sudah berani menghinanya.

"Lalu darimana kami akan mendapatkan yang separuhnya? Kenapa kau begitu tega?" ujar Xiao Yi yang mulai jengkel karena Li Zheng Yu tidak menepati janjinya.

"Itupun kalau kau mau. Kalau tidak ya sudah, terserah kau akan mencari uang dimana." Li Zheng Yu menyandarkan kepalanya. Tampaknya usaha untuk mengerjai Xiao Yi sudah berhasil.

"Dasar pria pembohong dan menyebalkan. Baiklah tidak apa-apa separuh saja kau membayarnya. Sekarang berikan uangnya padaku." Tanpa basa basa-basi Xiao Yi sudah menengadahkan tangan untuk meminta uang pada Li Zheng Yu.

"Kita bahkan belum menandatangani surat perjanjian. Kenapa kau begitu tergesa-gesa?" ujar Li Zheng Yu sembari terkekeh.

"Apakah kau tidak percaya padaku? Sehingga harus memakai surat perjanjian segala." Xiao Yi sudah mulai naik darah saat ini.

"Bisa saja kau akan kabur setelah ini."

"Jika harus menunggu surat perjanjian dibuat maka akan membutuhkan waktu yang lama. Aku sudah tidak ada waktu lagi sekarang," tukas Xiao Yi.

"Tidak usah cemas karena aku Sudah menyiapkan semuanya." Li Zheng Yu segera menaiki laci yang ada di sebelahnya lalu mengeluarkan amplop berwarna coklat.

Xiao Yi menyipitkan matanya. Merasa aneh karena Li Zheng Yu bahkan sudah mengetahui semuanya secara detail.

'Apakah dia bisa membaca pikiranku?' ucap Xiao Yi dalam hatinya.

"Bagaimana bisa kau mengetahui semua ini? Seperti sudah terencana," tanya Xiao Yi dengan tatapan menyelidik.

"Ini aku membuatnya beberapa hari yang lalu saat pertama kali menawarkan menjadi pengasuh Mei-Yin. Tentu saja aku sudah membuatnya," terang Li Zheng Yu berbohong. Fakta sebenarnya ia baru membuatnya tadi pagi. Kebetulan tadi pagi tanpa sengaja bertemu dengan rentenir tersebut. Itulah sebabnya ia mengetahuinya.

"Silahkan kau baca apa saja tugasmu dan isi kontrak perjanjiannya," imbuh pria itu sembari menyerahkannya pada Xiao Yi.

"Tidak perlu, aku akan menandatanganinya sekarang juga." Xiao Yi langsung membuka berkas dan menandatanganinya. Itu sama sekali tidak penting, yang jelas tugasnya hanyalah sebagai pengasuh.

"Sebenarnya aku ada penawaran lagi jika kau bersedia melakukannya," ujar Li Zheng Yu dengan seringai liciknya. Tidak tahu kenapa ia justru menyukai di saat mengatakan hal ini. Itu karena Xiao Yi sudah membuatnya terjatuh dan berkata seenaknya sendiri pagi tadi.

"Apa?" Xiao Yi mengerutkan dahinya.

"Jika kau ingin aku membayar semuanya maka kau harus mau bermalam denganku satu malam saja," ujar Li Zheng Yu. Bibir bagian atasnya melengkung ke atas, mengukir seringai yang penuh arti kali ini.