Xiao Yi kemudian membetulkan posisi dasi yang menggantung di leher Li Zheng Yu agar lebih rapi lagi. Memang ia akui terkadang tidak terlalu peduli dengan penampilan Li Zheng Yu.
"Tuan Li, sebaiknya anda ajarkan Xiao Yi agar menjadi wanita yang lebih dewasa. Aku takut sifat buruknya meracuni anak-anak anda," terang Xiao Ling sembari melirik Li Zheng Yu.
"Aku menerima Xiao Yi apa adanya. Tidak peduli dewasa atau tidak. Terpenting aku sangat menyayanginya," ungkap Li Zheng Yu.
"Lagi pula sifatnya juga baik untuk kesehatan," imbuh Li Zheng Yu.
Xiao Ling tidak bisa mengatakan apapun lagi. Li Zheng Yu memang sangat berbeda dengan Yu Chen. Sulit sekali untuk dirayu.
"Tuan Li, ayo kita sarapan. Aku sudah menyiapkan sarapan di bawah. Anda pasti akan suka," tukas Xiao Ling.
"Sayang sekali, aku sudah terlambat. Aku harus berangkat sekarang juga." Li Zheng Yu pura-pura melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.