Niat Xiao Yi untuk membuat bekal harus gagal gara-gara Qin Lan. Kini suasana hatinya semakin buruk dan uring-uringan saat menunggu Li Zheng Yu membersihkan diri.
"Kenapa dia selalu saja ikut campur urusan orang? Tidak bisakah dia tidak mengganggu apapun yang kulakukan," ucap Xiao Yi seraya berdecak kesal.
"Sepertinya dia memang ingin mengajak perang kali ini," imbuh Xiao Yi.
"Kenapa kau marah-marah?" Tiba-tiba saja Li Zheng Yu sudah keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Xiao Yi yang tengah berdiri di depan jendela.
"Wanita itu memang sangat menyebalkan," gerutu Xiao Yi sembari bersungut-sungut.
"Sudah, tidak usah marah-marah. Nanti kita sarapan di luar saja." Li Zheng Yu menenangkan istrinya yang tampak sedang emosi dengan kata-kata yang penuh kehati-hatian.
"Jika dia tidak mau pergi dari rumah ini. Sebaiknya kita saja yang tinggal di apartemen. Lama-lama dia membuatku pusing," ujar Xiao Yi untuk meluapkan semua kekesalannya.