Keheningan menyelimuti sekelilingku, meskipun begitu banyak orang di sepanjang jalan yang aku lalui tetapi tidak ada seorang pun yang mengeluarkan suara mereka. Mereka hanya memberikan penghormatan begitu aku melintas di depan mereka. Suasana seperti ini ... Aku benar-benar membencinya.
"Buka pintunya, aku ingin menemui raja," ucapku pada prajurit yang berjaga di depan pintu ruang kebesaran raja.
"Baik, Tuan Putri."
Pintu berukuran besar dengan ukiran yang sangat indah tepat di depan mataku ini, perlahan terbuka. Semenjak pertemuan kembali antara aku dan orang tuaku, mereka belum banyak berbicara denganku. Mereka bahkan tidak memperlihatkan kemarahan mereka padaku karena aku telah melarikan diri dari istana. Reaksi mereka itu sangat jauh dari yang aku perkirakan selama ini. Aku selalu berpikir, mereka akan kecewa dan marah, terutama ayahku. Aku selalu berpikir dia akan memarahi dan menghukumku dengan berat.