"Mak Rayan ayo, kita ke meja makan makan dulu kamu suapin arsila ya? Dia kan sudah mau melahirkan harus banyak-banyak makan biar memiliki tenaga yang banyak untuk mengejan nanti." ujar umik Halimah tiba-tiba.
Entahlah mereka bertiga tidak tahu Umi Halimah yang terlalu kilap melakukan pekerjaan dapur memasak dan menyiapkan semuanya di meja makan atau mereka yang tidak sadar saja sudah terlalu lama menemani arsila yang mulai sering merintih kesakitan dan jalan-jalan ke sana ke mari.
"Tapi aku nggak enak makan, Mas," bisik Arsyla.
"Tetap dipaksa kamu harus makan kasihan Umi udah capek-capek masak buat kita dan terutama kamu jika kamu nggak makan dia pasti akan kecewa karena merasa tidak dihargai. Selamat tidak muntah dipaksa saja ya? Mas yang akan suapin kamu."
Tanpa mendengarkan alasan dari istrinya lagi, Rayan belajar menuju meja makan mengambil nasi yang cukup banyak, yang kira-kira cukup untuk makan dirinya dan Arsyla.