Ia tahu istrinya dulu memang tidak pernah merespon, Fatih. Malah yang ada terus menghindar tapi banyak juga bukan seorang anak kecil yang tidak bisa membaca gesture seseorang bahwasanya sebenarnya Arsila juga menyukai pria itu. Tapi, lagi karena perbedaan keyakinan dia dengan tegas menolak dan berbohong kepada dirinya sendiri serta mau menerima perjodohan dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal apalagi yang dia cintai.
Semakin Arsyla membuka lembaran itu semakin ia merasakan bahwa suami minyak telah merasa bersalah karena telah berhenti hati dari orang lain.
Terlebih lagi seorang yang dirampas juga tidak merasa bahagia kepada dirinya walaupun pada akhirnya kebahagiaan itu pun hadir di antara mereka berdua. Namun tetap saja, hubungan di antara mereka bermula dari sebuah rasa sakit yang begitu mendalam.