"Mas, kenapa kok lama banget?" tanya Arsyla, dan itu di dengar oleh Fatih sehingga dia pun menoleh ke samping, dan lagi-lagi haru menyaksikan sesuatu yang sangat tidak dia inginkan.
"Iya, ta lama? Apa kamu saja yang kangen karena gak bisa jauh dari, Mas?" tanya Rayan sambil tertawa emnggoda istrinya. Dia tidak ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Pasti rekasi istrinya akan berubah tak enak nanti. Ia tidak ingin begitu. Selama masih bersamanya, Arsyla berjuang sebisa mungkin agar dia selalu bisa mengukir senyuman bahagia di bibir Arsyla yang teramat sangat ia sayangi.
"Apaan, sih kamu ini, Mas? Bisa saja?" ujar Arsyla smabil tersnyum malu-malu.
"Hehe, ya sudah kau boleh mencubitku," ujar Fatih.
Arsyla memperhatikan daerah skitarnya, karena sangat sepi, dan hanya ada satu dua orang, lagi tak memperhatikan kea rah dirinya dan suami, Arsyla dengan kilat lansung mengecup pipi Rayan sambil tertawa.