'Apa diam-diam abah memang sengaja berusaha mencarikan Wanita sholehah untukku? Jika memang iya, untuk menolak rasanya juga tak enak. Tapi, apabila aku berkata iya, jaya arena ras tak enak hati… bagaimana akhirnya nanti jika aku tetap memikirkan Arsyla dan tak bisa berpaling darinya? Jika pada akhirnya juga tak bisa diteruskan dan harus putus di tengah jalan, kasian juga, kan Fatimah.'
"Fatih! Apakah kamu tidak ada keinginan, mencoba mengenal Wanita lain? Mungkin karena kau tidak berusaha membuka dengan yang lain, karena itu lah kau tidak bisa melupakan dirinya. Ingat, kau juga butuh bahagia. Bagaimana pun juga, seorang lelaki butuh istri. Begitu pula seorang Wanita, juga butuh sosok suami untuk menjga kehormatannya dan melindungi dirinya.
Arsyla sudah memiliki Rayan. Dia sudah bahagia dengan keluarga kecilnya. Jadi, kamu jangan lagi memikirkan dia. Kau juga harus bahagia. Abah tidak ingin melihat kau selalu dalam kesedihan seperti ini terus menerus."