Sosok bertubuh mungil itu menyeringai puas. Rencananya telah berhasil tanpa ada celah sedikit pun. Semua ini adalah rencananya, membunuh satu persatu mereka yang berani menghalangi keinginannya untuk memiliki sang kakak.
Ya... Ken mencintai Irene, kakak perempuannya yang berhasil menarik perhatiannya. Mata yang selalu menyorot kelembutan kini berubah tajam dan berwarna merah.
Ken itu iblis. Iblis yang tidak bisa terbantahkan keinginannya. Rasa memiliki sang kakak menjadi besar dan berdampak. buruk bagi keluarganya. Ken menoleh ke arah sosok perempuan yang kink tengah duduk bersimpuh dengan mata menyorot hampa mayat kedua orang tuanya, Ken menghampirinya, berjongkok dan menyentuh lembut wajah cantik sang kakak.
"Ke-kenapa? " Suara Irene tersendat, lidahnya terasa keluh hanya sekedar untuk berucap.
"Kenapa? " Emilio membeo. Memiringkan kepala dan mengerjap polos, bibirnya menyunggingkan senyuman mengerikan. " Karena mereka pantas mendapatkannya Irene, mereka menghalangi keinginanku untuk memilikimu. Yang aku lakukan benar bukan? "
Irene menggeleng pelan, menatap sendu Emilio.
"Kau... tidak akan pernah bisa lari dariku, Irene. "