Jika katanya semua masalah akan berlalu begitu saja setelah beberapa waktu, sepertinya tidak dengan Aya. Sikapnya memang sedikit melunak kepada Zayn, karena dia punya kewajiban sebagai seorang istri. Hatinya bahkan masih tidak bisa menerima pernikahan ini, meski dialah yang mmbuat Zayn menikahinya.
Ah, jika ingatannya pulih apakah dia akan merubah segalanya? Yang dia lakukan saat ini adalah berakting seolah semuanya sudah kembali. Padahal nyatanya, dirinya sendiri masih kesulitan menyusun puzzle memorinya. Untungnya, semuanya berjalan dengan baik tanpa satupun yang curiga. Bahkan Zayn sekalipun.
"Ay, aku mau ajak kamu ke St. Mark's square." ujar Zayn tiba-tiba muncul dari belakang.
"Boleh," sahut Aya cepat-cepat memfokuskan dirinya.
Zayn menyadari Aya yang bersikap menghindar. Ia menarik tirai yang ada diantara mereka usai meletakkan cemilan untuk Aya.
"Panggil aku kalau butuh apapun," ingat Zayn
"Sure," sahut Aya.