"Tangkap Emily dan anak buahnya! Jangan lepaskan seorangpun! Cepat!" suruh tuan Ken membuka celemeknya.
"Dasar anak itu, kenapa harus gegabah seperti ini." gerutu nyonya Neira sambil merapikan tatanan rambutnya. Ia melihat ke arah lily orange yang terpampang di meja pelanggan.
"Aku gak nyangka dia bakal kayak gini. Ada apa ini?" tuan Ken mengambil beberapa peluru dan menyokang pistolnya.
"Entah. Sepertinya berhubungan dengan Aya. Ah, kakaknya pasti marah sekali," gumam nyonya Neira ikut menyiapkan pistolnya.
"Tuan, mobil sudah siap." Miya, guard pribadi mereka menghampiri mereka.
"Bagaimana dengan yang lain?" tanya nyonya Neira.
"Sudah siap di posisi masing-masing," jawab Miya tegas.
Seorang wanita dengan rambut warna warni di rambutnya datang menghampiri mereka.
"Tuan, nyonya.. Saya Bubble. Tuan Zayn memerintahkan saya untuk memberikan ini kepada kalian," wanita bernama Bubble itu menyerahkan sebuah data DNA.
"Saya permisi," pamit Bubble usai melaksanakan perintah Zayn.