Bug! Bug! Suara pukulan itu memantul ke seluruh ruangan. Begitupun dengan darahnya. Pria bertopi itu mengerutkan dahinya saat melihat tembok ruangan agak terkotori oleh darah.
"Ehm.. Tuan Septian, harusnya anda menyerahkan barangnya saja. Tidak perlu sampai begini kan?" keluh pria tersebut sambil menelpon tim pembersih.
"Hah... hah,, hah.." Septian tak bisa menyahut. Ia terengah-engah akibat menahan sakit di sekujur tubuhnya. Bahkan kakinya yang ia lindungi pun, ikut terkena pukulan anak buah orang ini.
"Setelah ini, kamu hanya perlu ke polisi dan menyerahkan diri. Aku tahu kamu akan dibebaskan dengan uang jaminan," Elang tiba-tiba muncul tepat didepan wajahnya.
"Maka dari itu, jangan keluar sampai kusuruh." kecamnya dengan tatapan monsternya.
