Elang memandangi langit sambil merengkuh foto Aya dan dirinya sewaktu di Karimun. Dari salad sayur sampai nasi goreng yang tersaji diruanganya sama sekali tak disentuhnya. Hanya ada beberapa mug berisi teh chamomile yang habis tak tersisa. Terlihat wajah tampannya itu tak terurus. Aliran air mata membekas di pipinya. Elang sudah 21 hari berada di jeruji besi.
Ia dituduh menjadi pelaku pengeboman pondok pesantren tersebut. Bukan tanpa bukti polisi menangkapnya di TKP. Saat melakukan penggeladahan di mansion lamanya, ia menemukan ruang rahasia berisi rakitan-rakitan bom. Dan ditemukan sidik jari pria itu dimana-mana. Elang sempat memberontak sampai berusaha kabur hingga akhirnya polisi terpaksa menembakkan bius di lehernya, menyebabkan Elang tak sadarkan diri.