Hujan tak kunjung berhenti sejak semalam. Tak hanya itu, guntur yang dari awal menemani tak hentinya menggelegar. Padahal, rencananya pagi ini Elang mau ke mansion ayahnya dan mengabarkan kehamilan Aya secara langsung. Selain itu, ia ingin melihat wajah kesal dari ibunya. (emang El ini agak durhaka).
Tapi, apa boleh buat. Nampaknya ia harus menemani Aya yang kini tengah memandangnya sinis. Istrinya itu pasti tahu apa yang direncanakannya.
"Apa?" tanyanya langsung paham maksud dari tatapan Aya.
"Kamu pasti mau bikin ibumu kesel kan? Kebaca banget niat busuknya." cetus Aya.
"Ya, soalnya sampai saat ini dia masih belum nganggep kamu menantunya," sahut Elang tak mau kalah.
"Ya, tapi mukanya jangan kayak mau bunuh orang juga kali."