"Sayang kamu kok lama di kamar mandi ?" Teriak Mas Rega dari luar kamar mandi.
"Iya sabar sebentar sayang." Jawabku sambil agak berteriak.
Aku masih termangun di depan kaca kamar mandi. Memandangi diriku sendiri yang memakai lingerie berwarna ungu. Lingerie ini adalah kejutan yang aku siapkan untuk Mas Rega. Lingerie ini panjangnya di atas lutut,bahannya menerawang semriwing sekali. Didalamnya aku hanya memakai g-string saja. Bra ku sudah aku tanggalkan. Payudaraku tertutupi renda-renda dari lingerie yang aku pakai. Nampak puting kecilku yang malu-malu terlihat. Setelah aku merasa siap aku pun segera keluar dari kamar mandi.
Mas Rega takjub melihatku setelah aku membuka pintu kamar mandi. Ia hanya menelan ludah melihatku berpakaian seperti ini. Ia terlihat seperti singa yang siap memakan mangsanya. Aku tersenyum melihat ekspresi mas Rega yang seperti itu. Mas Rega segera menghampiriku dan melihatku lagi dari atas ke bawah.
"Jadi ini kejutan yang kamu siapkan untukku sayang ?"tanya mas Rega.
"Iya. Kamu suka kan ?" Jawabku dengan suara yang agak aku serakkin.
Tanpa menunggu banyak waktu Mas Rega lalu menggendongku dan membawaku ke ranjang spring bed hotel. Tubuhku dihempaskannya dia atas kasur. Membuat pahaku terlihat jelas karena lingerie yang kupakai sudah berada di atas pinggangku.
Dia mulai mencium pahaku bergantian kiri dan kanan,membuatku sedikit mengeluh akan aksinya ini. Ciumannya terus ke atas menuju bibirku dan mulai menciumnya dengan lembut. Kubalas ciuman itu dengan membuka mulutku. Ciuman yang awalnya lembut itu berubah menjadi saling pagut dan saling menyesap satu sama lain.
Tangan mas Rega tak tinggal diam. Dia mulai menurunkan seutas tali lingerie ku yang ada di leher, dan terpampanglah kedua payudaraku tanpa penghalang lagi. Tangannya mulai untuk menyentuh ujung payudaraku,membuatku sangat geli dan menahan nafas. Dipilin putingku dengan manjanya. Pelan namun sangat teratur.
Ketika sedang menikmati apa yang kami lakukan, HP ku berbunyi. Mas Rega menyuruhku mengangkatnya dulu, tapi aku tak mau karena tak ingin momen ini terganggu. Namun lagi-lagi HP ku berbunyi. Dengan terpaksa aku mengangkatnya dan kulihat itu nomer ayahku. Ah sial pikirku.
"Halo yah ?" Jawabku sambil mengatur nafas.
"Kamu dimana ? Seharian tidak kelihatan. Tidak main ke rumah ayah. Kesini sekarang ayah mau bicara." Terdengar suara ayahku yang agak marah disana.
"Lagi cari makan sama Mas Rega yah. Iya sebentar lagi pulang." Jawabku agak kesal.
"Ya sudah cepat ayah tunggu. Ajak Rega juga kesini." Ayah langsung mematikan teleponnya tanpa mendengar jawabanku, yang artinya tak ada kata lain selain menuruti perintah ayah. Sangat kecewa sih kenapa harus disaat seperti ini, gerutuku.
Mas Rega pun mengerti. Dia memintaku untuk segera ganti baju dan meninggalkan kamar hotel. Aku yang masih agak dongkol dan kesal malas-malasan untuk ganti baju. Padahal momen ini kan yang aku tunggu. Kenapa selalu aja gagal. Mas Rega membantuku untuk memakai baju. Dipakaikanlah bra dan cd ku,kemudian aku memakai celana dan baju sendiri.
"Jangan kesel gitu sayang. Kan itu ayah yang nelfon. Jangan cemberut gitu ah. Nanti cantiknya hilang." Katanya menghiburku.
"Bodoamat ah." Jawabku singkat.
Kamipun meninggalkan hotel dan pulang ke rumah. Gagal total deh,batinku berteriak.