Aku membalikkan badanku dan pergi meninggalkan Satya tanpa jawaban. Rasanya ini sungguh mustahil. Aku tidak menyangka jika aku mendengar kata-kata itu dari Satya. Karena aku berpikir ya kisah kita itu masalalu saja, dan hidup itu harus berpikir ke masa depan. Lagipula kita sudah bahagia dengan pilihan masing-masing. Aku bahagia dengan Mas Rega disampingku, dan dia juga bahagia dengan Mbak Risa. Mungkin sih itu ya, karena kan ya aku tidak tahu apakah dia bahagia dengan mbak Risa atau tidak.
Aku melanjutkan jalanku menuju gang di depan untuk membeli sayur dan lauk. Ah sudahlah aku tak ingin lagi memikirkan tentang Satya, lebih baik aku segera membeli bahan-bahan masakan yang akan aku masak nanti. Aku ingin memasak masakan kesukaan mas Rega, yaitu sayur bening, tempe dan ikan lele. Mas Rega sangat menyukai sayur bening, sesederhana itu mah kesukaann dia, tidak yang aneh-aneh orangnya.
Setelah sesi belanja selesai aku pun kembali ke rumah. Aku mengecek hp ku kali aja ada notif pesan dari mas Rega. Saat aku membuka hp, ternyata benar kalau mas Rega mengirimkan pesan ke aku. Tapi ku lihat tak hanya mas Rega yang mengirimkan pesan, ada pesan juga dari kantor penerbit buku yang kemarin aku datangi untuk interview. Aku penasaran dong lalu segera ku buka pesannya. Disana tertulis "selamat saudari Diandra Maheswari anda diterima bekerja di kantor kami sebagai Content Writer dan dapat mulai bekerja di hari senin besok jam 8 pagi."
Wah aku bahagia sekali membaca pesan itu. Akhirnya aku tidak jadi pengangguran ngenes lagi haha. Aku segera membuka pesan dari mas Rega dan ingin mengabari kalau aku diterima kerja. Ah tapi apa aku bikin kejutan aja ya nanti bilang langsung aja pas dia dateng kesini,pikirku
"Maaf sayang aku baru bales. Tadi aku belanja dulu. Nanti kamu kesini ya aku masakkin makanan kesukaan kamu, dan aku juga punya kabar baik buat kamu. Tapi aku pengen ngomong langsung ke kamu. Jadi nanti kamu harus ke rumah.iloveyou" segera ku pencet tombol kirim dan pesan sudah terkirim ke mas Rega.
Aku bahagia hari ini Tuhan. Dengan semangatnya aku segera ke dapur dan memulai memasak. Tampangku sangat ceria sekali ini. Sudah mirip bunga-bunga yang bermekaran dengan indahnya saat di musim semi. Sayang saja di Indonesia ini tidak kebagian musim semi. Kalau kebagian ya begitulah ekspresiku saat ini. Sangat bahagia. Bahagia ternyata tidak memerlukan sesuatu yang mahal, karena dari kesederhanaan lah kita bisa menikmati kebahagiaan itu sendiri. Asal kita bisa bersyukur, dan tak lupa selalu bilang Alhamdulillah atas semua nikmat yang telah Tuhan berikan.
Aku pun melanjutkan aksi memasakku. Kulihat sudah jam 11.30 siang ketika aku selesai memasak. Sebentar lagi mas Rega akan pulang kerja. Karena di hari Sabtu kerjanya cuma sampai jam 12 siang aja. Sambil menunggu mas Rega aku pun menonton tv sambil mendownload beberapa drama korea. Tak terasa ternyata sudah hampir jam setengah 1 dan aku mendengar suara motor mas Rega sudah di depan rumah. Aku lalu segera bangkit dari sofa dan berlari kecil menghampiri mas Rega. Langsung aku memeluknya walau mas Rega masih di atas motornya. Aku bodoamat karena memang aku sedang bahagia saat ini dan aku ingin berbagi kebahagiaanku dengannya.
"Kamu ini lho agresif sekali. Baru dateng udah langsung peluk aja. Aku kan belum cuci tangan sayang."ucap mas Rega
"Biarin abisnya aku seneng banget hari ini."kataku cuek dengan masih memeluknya.
Aku pun mengendorkan pelukanku dan menatap mata Mas Rega.
"Aku keterima kerja sayang. Mulai senin besok aku udah bisa masuk kerja." Kataku padanya dengan senyum mengembang.
Mas Rega langsung tersenyum dan reflek memelukku lagi. Dia bilang selamat untukku dan yakin memang aku akan di terima kerja disana.
"Yauda ayo masuk ke rumah. Kamu pasti lapar kan belum makan" kataku lalu menggandeng mas Rega masuk ke rumah.
Tanpa aku sadari ternyata ada sepasang mata yang mengamati adeganku barusan dengan Mas Rega. Aku yang tidak menyadarinya pun langsung masuk begitu saja ke rumah dengan Mas Rega.