Chereads / Cinta Sang Malaikat Penjaga / Chapter 40 - MAKHLUK KERDIL

Chapter 40 - MAKHLUK KERDIL

Ia adalah orang kerdil yang sama yang telah memberitahu Raine bahwa ia memiliki jiwa yang gelap, itulah kenapa ia masih belum bisa mengendalikan kekuatannya, karena ia sudah tersentuh dengan sesuatu yang gelap. Ia juga adalah seseroang yang telah membantu mereka ketika mereka harus pergi dari kota.

Orang kerdil yang terlihat menakutkan itu benar-benar masih sama seperti saat terakhir kali Raine melihatnya. Kedua mata hijaunya yang besar menatap ke arah Raine dengan serius dan kedua mata itu masih membuat Raine merasa takut untuk menatap lurus ke arah matanya.

"Apa kau mengenalnya?" Hope bertanya, berbisik kepada Raine karena ia melihat orang kerdil itu cukup mengganggu dengan caranya menatap ke arah Raine. Tidak heran kenapa Torak melangkah maju untuk melindungi pasangannya, menghentikan langkah makhluk aneh itu.

"Kami pernah bertemu sekali di masa lalu." Raine berkata.

"Oh, dimana sopan santunku." Makhluk kerdil itu mulai melompat dengan bersemangat. "Aku lupa untuk memperkenalkan diriku kepadamu, Luna." Ia berkata, kedua mata hijaunya beralih untuk menatap ke arah Hope dan guardian angel itu merasa bahwa ia harus memaksakan senyuman muncul di bibirnya.

"Aku bukan seorang Luna." Hope berkata. Kace tidak mempertimbangkan orang-orang itu, yang mngikutinya disini sebagai kelompoknya, maka dari itu, ia bukanlah seorang Alpha, jadi Hope juga bukan seorang Luna.

"Kau tetap seorang Luna di mataku." Makhluk kerdil itu membungkukkan tubuhnya hingga sembilan puluh derajat untuk memberikan hormat kepada Hope.

"Hentikan basa basimu." Kace menggeram. Ia mengenalnya karena telah bertemu dengan makhluk kerdil itu sekitar dua atau tiga kali di masa lalu, namun tidak ada hal baik yang terjadi dari bertemu dengan makhluk ini. Makhluk kerdil seperti ini selalu suka untuk membicarakan omong kosong.

"Apa yang kau lakukan disini?" Torak bertanya dengan serius. "Calleb, bawa semua gadis ini masuk ke dalam." Ia berkata kepada sang Gamma.

"Ayo pergi." Calleb berkata kepada Raine dan Hope, tapi Raine menolak untuk mendengarkannya.

"Tidak, aku ingin berbicara kepadanya." Ia berkata. Di masa lalu, Serefina melarang para makhluk kerdil untuk berbicara kepadanya ketika ia hendak mengatakan sesuatu yang penting, maka itu ia tidak akan membiarkan kesempatan ini pergi begitu saja untuk kesekian kalinya.

"Raine." Torak memperingatkannya. "Kau tidak perlu mengatakan apapun omong kosongnya," Ia mengehentikan Riane untuk berjalan mendekat kepada orang kerdil itu.

"Oh, sang Luna ingin bicara kepadaku." Orang kerdil itu menepuk tangannya yang kecil. Entah apakah ia mengejek Raine atau itu hanya caranya untuk mengekspresikan dirinya, tapi orang lain akan salah paham dengan cara kedua mata hijaunya yang terlihat licik menatap ke arah Raine dengan penuh harap.

"Aku tidak mau kau berbicara kepadanya." Torak berkata dengan tegas kepada Raine, tapi tatapan yang ada di kedua mata pasangannya itu seakan berkata bahwa ia tidak akan mendengarkan apa yang ia katakan, setidaknya tidak untuk saat ini.

"Tidak, Torak, aku harus bicara padanya." Raine berkata, suaranya tidak terdengar keras atau tegas, tapi tekad besar yang ada di dalam kedua mata indah miliknya itu tidak bisa terabaikan.

"Kau tidak bisa mempercayai kata-katanya." Torak mencoba untuk berargumen dengan Raine.

"Aku yang akan memutuskan apakah aku bisa mempercayai kata-katanya atau tidak setelah aku mendengar apa yang ia katakan." Raine menatap ke arah Torak, memohon agar pasangannya itu kenapa ia membutuhkannya.

Itu sangat jarang untuk bisa melihat Raine menginginkan sesuatu sampai seperti ini dan harus menentang apa yang dikatakan Torak kepadanya, maka dari itu ketika Raine menggelengkan kepalanya dan bertahan, Torak tidak memberikannya pilihan apapun, tapi membiarkannya melakukan apa yang ia inginkan.

"Aku akan membiarkanmu bicara dengannya, tapi kau harus tetap berada dalam pandanganku," Torak berkata lagi dengan tegas.

Makhluk kerdil itu sangat dikenal dengan kelicikan mereka yang tidak tertandingi, ketika perang terjadi berpuluh-puluh tahun lalu, mereka sunguh tidak memihak manapun, tapi mereka menjual informasi dari satu orang ke orang lain dan memanfaatkan situasi yang kacau.

Mereka menemukan rahasia dari para musuh, namun informasi itu tidak sepenuhnya dapat dipercaya, sebagian dari informasi itu memang bisa dipercaya, namun sebagian lagi adalah kabar bohong, karena mereka akan melakukan apapun kepada siapa saja yang bisa menguntungkan mereka.

Mereka bisa menjadi agen ganda atau bahkan tiga serangkai.

Maka dari itu, Torak tidak ingin Raine berbicara kepadanya karena sifat mereka itu. Mengetahui hatinya yang lembut, Raine pasti akan menjadi seorang sasaran yang sangat mudah bagi para orang kerdil itu untuk mengatakan hal tidak masuk akal.

"Baiklah," Raine menyetujui apa yang Torak inginkan dan kemudian tersenyum dengan sangat lembut.

"Luna, kenapa kau tidak bicara juga kepadaku?" Makhluk kerdil itu menatap ke arah Raine dengan penuh harap. "Aku memiliki beberapa informasi berguna untuk kau dengar juga." Ia berkata.

"Kenapa tidak kau katakan saja disini dihadapan kami semua?" Kace menyipitkan kedua matanya, seakan ia ingin menunjukkan kepadanya bahwa ia merasa gugup atau apapun, tapi tentu saja hal itu tidak akan bisa membodohi mereka, mereka bisa melihat dengan jelas kesenangan yang ada di dalam kedua mata makhluk kerdil itu.

"Aku akan baik-baik saja, kau masih bisa melihatku dari jarak jauh." Hope berkata, sambil menepuk bahu Kace untuk menenangkan ketegangannya. "Ayo pergi."

Di bawah tatapan yang tajam, Hope, Raine dan manusia kerdil berjalan sedikit menjauh dari mereka, tapi masih berada di dalam jangkauan mata mereka, mengira bahwa para lycan itu tidak bisa mendengar apapun yang akan mereka bicarakan.

"Bawa Bree kembali kepada Rosie." Kace berkata, dan ia menyerahkan Bree yang ada di dalam gendongannya kepada Calleb.

Tentu saja, dengan mendengar nama Rosie dan mendapatkan alasan untuk bisa bertemu dengan pasangannya itu, sang Gamma sangat merasa senang, tapi ia masih merasa khawatir dengan Raine.

Calleb menatap ke arah Torak dengan ragu dan Alpha itu mengangguk, memberikannya persetujuan. Karena Torak, Kace dan Eaton bisa mengendalikan situasi mereka, sepertinya tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi kepada Raine dan Hope, kan?

Dengan pikiran seperti itu, Calleb berjalan bersama dengan Bree di dalam gendongannya untuk mencari keberadaan Rosie, yang pasti sedang merasa khawatir karena ia tidak bisa menemukan Bree saat ini.

Namun, ketika Bree menyandarkan dagunya di atas bahu Calleb, tatapan matanya mendarat kepada sosok makhluk kerdil itu sambil ia memperhatikannya dengan penuh rasa tertarik.

"Aku suka makhluk kerdil itu." Bree berkata dengan halus setelah beberapa saat.

"Kau tida tahu apa yang kau katakan, gadis kecil." Calleb berkata, tidak menganggap kalimat dari Bree dengan serius.

Sementara, ketika hanya ada mereka bertiga, Raine bertanya kepada makhluk kerdil di hadapannya. "Sekarang, katakan apa yang sebenarnya kau maksudkan dengan kalimat pernyataanmu sebelumnya?"