"Ya, dia melakukannya." Carina akhirnya membuka mulut, suaranya terdengar lembut dan menenangkan. "Chiron sudah membawa pasangan dari sang Raja." Centaurus betina itu mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Jedrek.
Penyataan ini membuat keributan lain di antara para centaurus dan para lycanthropes. Para centaurus itu tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh teman mereka, sementara para lycan sudah sangat tidak sabat untuk menghabisi mereka semua untuk tindakan mengerikan yang telah mereka perbuat.
"Kau harus membunuh mereka!" Teriakan salah satu dari Alpha lycan terdengar.
"Mereka tidak bisa diampuni!" Yang lainnya menyarankan hal yang sama.
"Berikan perintahmu dan kami akan menghabisi mereka semua!" Salah satu dari beberapa Alpha melangkah maju dan meminta sebuah perintah dari Jedrek.
Dengan mendengar semua itu, darah Jedrek mengalir dengan perasaan yang sangat tidak sabar. Ia sangat ingin melihat darah dari semua centaurus itu bercucuran mengalir di atas jalanan ini.
Namun, sebagian kecil dari dirinya, yang mana masih bisa berpikir dengan benar, tahu bahwa ini bukanlah hal yang tepat untuk di lakukan sekarang, karena setiap detik yang berlalu sangatlah berharga. Tidak ada yang bisa menjamin keselamatan Lilac.
Tidak perlu menyebutkan bahwa ia sedang bersama dua musuh terbesarnya.
Sial!
"Carina, katakan kepada kami sebenarnya apa yang sedang terjadi?!" Zarrn mendengus, ia menarik tangan Carina, jadi ia bisa menghadap ke arahnyarjadi?!" Zarrn mendengus, ia menarik tangan Carina, jadi ia bisa menghadap ke arahnya.
"Kau mendengar apa yang diucapkan olehnya!" Alpha Romulus menghampiri mereka dengan langkah yang besar, cakar di kedua tangannya memanjang dan kedua matanya berkedip menjadi hitam. Ia sangat ingin membunuh mereka semua. "Berikan kami perintah dan kami akan menghabisi mereka secara langsung!" Ia berkata kepada Jedrek.
Sementara, centaurus lainnya berjalan mundur dengan sendirinya. Mereka melindungi anak-anak mereka dan para wanita, menempatkan mereka semua di sisi tengah saat mereka bergerak menuju ke gerbang.
Di sisi lain, para pemburu mencoba untuk melindungi mereka juga, meskipun mereka tidak seharusnya menyeret diri mereka ke dalam situasi yang kacau ini, namun mereka sudah hidup berdampingan dengan para centaurus, maka mereka tidak akan mengabaikan mereka pada saat seperti ini.
"KACE!" Delta memanggil Kace. Ia tidak mengatakan hal lain selain memanggil namanya, tapi dari yang bisa terlihat dari wajahnya, Kace bisa mengerti bahwa mereka sedang meminta pertolongan darinya.
"Jedrek, jangan lakukan ini." Kace mengalihkan perhatiaannya kepada kakaknya, kedua matanya masih terlihat berwarna merah dan ini bukanlah pertanda yang baik sama sekali. Satu saja perintah darinya, dan semua lycan itu akan merasa lebih dari rela untuk membunuh semua centaurus.
Para centaurus dan para pemburu bergerak menuju ke arah gerbang yang telah mereka hancurkan, kembali ke belakang. Namun jarak di antara mereka terlalu jauh, maka dari itu, para lycanthropes dengan mudahnya menghalangi jalan mereka dan sekarang mereka sudah terperangkap di dalam kota.
Di sisi lain, Zarrn menatap ke arah seluruh lycanthropes yang mengelilingi kaumnya dan Carina dengan snagat mengancam. Di dalam posisi mereka, tidak mungkin bahwa mereka bisa melarikan diri, terlebih lagi ketika mereka terpisah dari rombongan mereka.
"Katakan padaku kemana ketuamu membawa pasanganku?" Jedrek bertanya dengan sikap yang sangat dingin kepada Carina, sementara centaurus betina itu terus menatap ke arah rombongan mereka melalui bahunya, yang sekarang sudah terkepung, tanpa ada satu pun celah untuk bisa melarikan diri.
"Aku akan membawamu kepadanya, hanya jika kau berjanji padaku atas keamanan dan keselamatan mereka." Carina meminta.
"Kau memintaku untuk tidak membunuh bangsamu?" Jedrek mendengus dengan sangat mengejek. "Aku tidak akan membunuh kaummu selama aku bisa mendapatkan pasangan kembali tanpa luka. Namun, jika pasanganku menderita luka apapun, aku akan membunuh salah satu dari kalian untuk hal itu."
Carina terkesiap dengan keras ketika ia mendengar hal itu dan Zarrn mengepalkan telapak tangannya, ia tidak bisa mengerti, kenapa Chiron harus melakukan hal ini? Bukankah ia sudah melupakan dendamnya kepada Jedrek? Lalu, kenapa ia harus melakukan hal ini ketika mereka hanya tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan kembali wilayah mereka?
Jika pengkhianatan Chiron benar terjadi, ia sudah membahayakan hidup dari ratusan kaum mereka hanya untuk sebuah dendam. Apakah itu layak?
Zarrn menggelengkan kepalanya untuk membersihkan pikiran yang negatif di dalam kepalanya ketika ia mendengar Carina.
"Bunuh saja aju kalau begitu." Ia berkata tanpa adanya rasa takut yang terlihat.
"Carina!" Zarrn berteriak, tapi tidak ada kata yang bisa menentang pernyataan darinya.
Di hadapan mata mereka, sebuah senyuman mengerikan muncul di ujung bibir Jedrek. "Akan dengan senang hati." Setelah itu, Jedrek mengalihkan perhatiannya ke arah para lycanthropes. "Kurung mereka semua!"
***
Lilac merasakan tanah yang keras dan dingin ketika ia mendapatkan kembali kesadarannya, tapi ia tidak dengan langsung membuka matanya.
Ia ingat dengan apa yang telah terjadi ketika kesadarannya kembali dan hilang lagi selama waktu disaat Chiron menggendongnya.
Namun, ia tidak merasa yakin, apakah apa yang sudah ia lihat itu benar atau tidak ketika ia melihat, melalui pikirannya yang kabur, pada saat Serefina mengambil darahnya dan pergi untuk bergabung dengan para iblis.
Ia tidak akan melakukan hal seperti itu, bukan? Tidak mungkin bahwa ia akan mengkhianati mereka semua. Itu tidak mungkin bahwa Serefina akan mengkhianati Jedrek. Benar kan?
Lilac mengeluarkan erangan lembut dari mulutnya ketika ia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, tapi semua yang bisa ia rasakan adalah rasa sakit yang menusuk sehingga menghalanginya untuk bergerak dengan sembarangan, terutama di bagian lehernya, tempat dimana tanda dari Jedrek berada, rasanya seakan terbakar seperti ditekan dengan besi panas.
Tapi, gambaran saat mereka sedang saling menandai dan mengawini, terlintas di dalam ingatannya dan membuat pipinya merona, atau setidaknya itu adalah apa yang Lilac pikirkan, karena ia terlalu pucat untuk memperlihatkan semburat kemerahan di pipinya.
'Saat ini bukan waktunya untuk memikirkan hal itu.' Lilac menggerutu di dalam hatinya dan mencoba untuk lebih fokus, mencoba untuk menggunakan kepekaannya untuk merasakan lingkungan di sekelilingnya.
Lilac memiliki sebuah rencana untuk berpura-pura tidur hingga ia yakin bahwa ia sudah mengetahui sedikit mengenai dimana ia berada sekarang atau sedang bersama dengan siapa.
Namun, ketika ia merasakan ada tapak kaki yang mendekat ke arahnya, ia tahu bahwa itu adalah Chiron, terlebih lagi ketika ia memanggil namanya.
"Kau sudah bangun," Chiron berkata dengan nada bicara yang sama seperti yang selalu ia gunakan.
Pada saat ini, tidak ada gunanya bagi Lilac untuk terus berpura-pura, maka ia membuka kedua matanya dengan perlahan dan melihat centaurus itu, sedang menekuk kedua kaki depannya sambil memegang sesuatu di tangannya.
"Minum ini terlebih dahulu." Chiron membantu Lilac untuk duduk dan membawa sebuah cangkir kayu mendekat ke bibir Lilac.
Namun, Lilac menolehkan kepalanya dan menghindari cangkir itu. Ia menyipitkan kedua matanya kepada Chiron. "Kenapa kau melakukan hal ini?"