Chereads / Cinta Sang Malaikat Penjaga / Chapter 36 - HARI PENGEKSEKUSIAN (3)

Chapter 36 - HARI PENGEKSEKUSIAN (3)

Ini adalah pertama kalinya bagi Lilac untuk melihat hukuman yang sangat kejam seperti ini dan ia memaksa dirinya untuk melihat bagaimana lima orang itu terbakar hingga mati.

Ia bisa melihat ketakutan di kedua sorot mata mereka, namun juga terlihat tekad yang kuat. Kedua emosi itu bercampur bersama bersamaan dengan kobaran api yang membakar jerami perlahan demi perlahan hingga api itu berhasil menjilat tapak kaki mereka, menyebar dengan lebih cepat hingga ke tubuh mereka.

Untuk sesaat, keributan dari semua orang sudah menjadi reda, meninggalkan semuanya menjadi keheningan, sementara mereka semua dengan serius melihat bagaimana para pengkhianat itu menerima hukuman mereka.

Pemandangan yang terjadi di hadapan mata mereka perlahan mengirimkan rasa takut di dalam hati mereka dan terlalu kejam untuk dilihat oleh siapapun yang masih terlalu muda untuk melihat semua ini. Ibu mereka harus menutupi kedua mata anak-anaknya dan menuntun mereka menatap ke tempat lain dan pemandangan yang mengerikan itu.

Sebagian besar dari centaurus betina tidak bisa menahan diri mereka untuk menyaksikan orang yang sudah bersama dengan mereka selama ini bertemu dengan ajalnya dengan cara yang kejam. Mereka memutar tubuh mereka dan terisak dengan hening.

Beberapa betina dari kumpulan penduduk, menolehkan kepala mereka ke arah lain dan mengerutkan dahi, namun mereka tidak merasakan kesedihan apapun karena mereka beranggapan bahwa pengkhianat seperti mereka pantas menerima hukuman.

Sementara, para pemburu tidak dapat melakukan apa-apa, namun merasa menyesal dengan apa yang telah dilakukan oleh Chiron dan Carina, juga untuk ketiga centaurus, yang mati bersama dengan mereka.

Mereka mengerti bahwa pengkhianatan adalah dosa terbesar di dalam situasi seperti ini. Mereka tidak bisa menyalahkan Jedrek untuk hal ini, karena itu adalah pasangannya, yang ditawan, namun jika mereka harus memikirkannya lagi, puluhan tahun lalu, bukankah Jedrek telah melakukan hal yang sama kepada pasangan para centaurus itu?

Merupakan sebuah keajaiban karena masih ada beberapa centaurus betina yang cukup beruntung untuk bisa bertahan dari siksaan dan bisa memiliki generasi muda yang baru.

Namun, dua kesalahan tidak akan benar.

Semuanya terlihat sangat buram sekarang ketika kebenaran dan kesalahan bercampur menjadi satu dan tidak ada yang cukup adil untuk siapapun.

Sebagai seorang raja, itu adalah tugas Jedrek untuk memastikan bahwa keadilan disajikan tanpa adanya halangan. Di sisi lain, ia tidak mungkin bisa membiarkan mereka hidup setelah kejadian penculikan beberapa hari lalu.

Dan juga sebagai seorang raja, jika Jedrek tidak melakukan sedikit pemaksaan dan melaksanakan hukuman semacam ini, semua lycanthropes akan mulai mempertanyakannya sebagai pemimpin mereka dan ini adalah hal yang berbahaya baginya jika sampai dipertanyakan oleh rakyatnya.

Dan, itu adalah pengetahuan umum bahwa kebanyakan dari para lycan cenderung bergantung pada karakter dari makhluk buas mereka, yang mana sangat brutal dan kasar. Mereka hanya akan mengabdikan kesetiaan mereka kepada yang paling berkuasa dan jika Jedrek tidak membuktikan bahwa dirinya kuat dan berkuasa, dan tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka, semuanya tidak akan berjalan dengan baik untuknya.

"Apa harus sampai seperti ini?" Lilac bertanya, terus memusatkan tatapan matanya ke arah lima centaurus, yang mulai mengerang kesakitan, berusaha untuk melepaskan diri mereka dari rantai yang menahan mereka terikat di tempat masing-masing, namun tidak membuahkan hasil. Rasa sakit itu terlihat jelas di wajah mereka dan hal ini tertanam dengan jelas di dalam hati Lilac.

"Semuanya harus berakhir seperti ini." Jedrek berkata, menekankan setiap kata yang ia ucapkan. Ia bisa merasakan kegelisahan Lilac dan kepahitan atas apa yang harus mereka alami, namun ini bukanlah hal yang tepat untuk menunjukkan mereka rasa kasihan dan memaafkan mereka adalah hal yang berbanding terbalik.

Pada saat itu, mereka mendengar seseorang bernyanyi di antara erangan dan raungan kesakitan. Itu adalah Carina, ia sedang menyanyikan sesuatu.

"For she was his secret treasure,

She was his shame and his bliss,

And a chain and a keep are nothing

Compared to a woman's kiss.

For hands of gold are always cold,

But a woman's hands are warm.

For hands of gold are always cold,

But a woman's hands are warm.

And there he stood with sword in hand,

The last of Darry's ten.

And red the grass beneath his feet,

And red his banners bright.

And red the glow of setting sun,

That bathed him in its light.

Come on, come on the great lord called,

My sword is hungry still.

And with a cry of savage rage,

They swarmed across the rill

And with a cry of savage rage,

They swarmed across the rill.

He rode through the streets of the city

Down from his hill on high.

O' er the winds and the steps and the cobble

He rode to woman's sight.

For she was his secret treasure,

She was his shame and his bliss,

And a chain and a keep are nothing,

Compared to a woman's kiss."

Suara Carina bergema dengan indahnya di hingga ke seluruh centaurus, pada awalnya itu hanya Carina yang menyanyikan lagu itu, namun kemudian Chiron mulai bernyanyi juga, diikuti oleh centaurus lainnya dan kemudian seluruh centaurus yang berada di bawah peron mengikuti mereka juga.

Itu adalah perpisahan terakhir mereka kepada para kawanan centaurusnya dan juga terhitung sebagai penghormatan terakhir mereka kepada sang ketua. Bahkan Zarrn harus mengepalkan telapak tangannya di sebelah tubuh saat ia tidak bisa menahan namun ikut bernyanyi bersama dengan kaumnya, sambil mereka menyaksikan bagaimana tubuh lima centaurus di atas peron terlahap dengan api yang tebal. Suara mereka mulai terdengar goyah karena rasa sakit yang harus mereka rasakan, namun mereka tetap bernyanyi.

Lagu para centaurus itu membuat siapapun yang mendengarnya bergidik dengan penuh kesedihan dan kepahitan dari bagaimana suara mereka terdengar.

Sementara, dari kursi takhta, Lilac harus menggigit bibirnya sendiri untuk menahan air mata yang sudah menggenang di sudut kedua matanya yang siap untuk jatuh kapan saja, ia meremas tangan Jedrek dengan erat untuk menahan perasaannya, terlebih lagi ketika Carina mulai menangis kesakitan, saat api sudah mencapai wajahnya sekarang dan menutupi tubuhnya dalam api yang menyala dan akan mengubah mereka menjadi abu hanya dalam beberapa menit.

Rasa sakit itu pasti sangat tidak tertahankan bahkan untuk para centaurus jantan yang sudah mulai berhenti bernyanyi dan mulai menangis karena sangat kesakitan.

Penderitaan yang mereka rasakan terlalu berlebihan untuk bisa disaksikan, dan Lilac tidak bisa menahannya lagi. Ia berdiri dan melepaskan tangan Jedrek, sementara ia menggerakkan tangannya dengan gerakan mengalir dan dalam seketika semua api mulai padam, saat sulur menutupi bagian dari peron dimana kelima centaurus itu dibakar.

Semua orang terkesiap ketika mereka melihat apa yang terjadi dan berhenti bernyanyi, sementara semua pasang mata menatap ke arah Lilac.

Mereka mengira Lilac menyelamatkan lima orang itu, tapi ketika mereka melihatnya lebih dekat, mereka bisa melihat bahwa itu bukanlah niat dari Lilac.