Chereads / Cinta Sang Malaikat Penjaga / Chapter 37 - HARI PENGEKSEKUSIAN (4)

Chapter 37 - HARI PENGEKSEKUSIAN (4)

Karena ketika mereka melihatnya lebih dekat, sesuatu seperti benda tajam terlihat menembus di jantung mereka dan membunuh mereka berlima dengan seketika. Benda itu adalah serpihan kayu yang berasal dari tiang penghukuman yang digunakan untuk mengikat mereka.

Dan hanya seperti itu, mereka berlima mati dengan cara yang lebih cepat.

Jika dilihat sekilas, itu terlihat kejam dan mengerikan. Tapi dari sisi pemikiran lain, Lilac membebaskan mereka dari derita yang sedang mereka rasakan, memberikan mereka kematian yang cepat. Ia membunuh lima centaurus itu dengan instan agar mereka tidak akan menderita lebih lama dan merasa dipermalukan dengan teriakan dan tangisan kesakitan.

Hal ini bisa dianggap sebagai pengampunan dari Lilac bagi mereka. Bagaimana pun, ia adalah seorang guardian angel. Meskipun saat ini ia berada di dalam wujud manusianya, hati lembut yang sangat unik itu tetap dimiliki oleh guardian angel dan terukir jelas di dalam jiwa dan kepribadiannya.

Dan selain itu, ini adalah pertama kalinya Lilac membunuh orang lain, mengesampingkan fakta mengenai iblis kecil yang ia lenyapkan sebagai bagian dari tugasnya ketika ia masih bersama dengan Selene.

Itu terasa sangat berat untuk mengambil nyawa seseorang, tidak perlu menyebutkan bahwa ia mengambil nyawa lima centaurus dalam waktu yang bersamaan. Namun, ini mungkin saja satu-satunya cara dalam situasi seperti ini untuk membuat kedua pihak merasa puas, menghalangi pertanyaan dari para lycanthropes kepada raja mereka dan juga melepaskan jiwa-jiwa itu dari kematian yang menyiksa.

Setelah ia melenyapkan nyawa lima makhluk itu, Lilac menggerakkan tangannya lagi dan tanah yang ada di bawah peron retak, terbelah menjadi dua sehingga membuat semua orang di atas peron berlari turun dari tempat itu sebelum mereka juga termakan oleh lubang hitam yang dibuat oleh Lilac.

Suara terkesiap yang keras terdengar lagi dari semua orang sementara mereka semua bergerak mundur untuk menghindari diri mereka sendiri dari terjatuh masuk ke dalam lubang hitam. Situasinya menjadi sedikit lebih ricuh ketika mereka menyaksikan kekuatan yang dapat dilakukan oleh ratu mereka.

Hal ini bisa dirasakan sebagai sebuah kesempatan yang Lilac manfaatkan dengan baik untuk memperkenalkan dirinya dengan benar sekali lagi. Ia tidak ingin terlihat lemah dan tidak bisa apa-apa setelah ia diculik.

Ia ingin semua orang, penduduknya melihat ratu macam apa yang akan mereka layani, juga untuk menghancurkan pandangan mengenai guardian angel yang lemah, yang sudah tertanam dengan sangat dalam hingga ke dalam diri mereka semua.

Selain dari itu, ia ingin juga menunjukkan kepada mereka bahwa ia adalah ratu mereka bukan karena merupakan seorang pasangan dari Jedrek saja, namun karena ia pantas mendapatkan penghormatan dari mereka.

Itu memang benar bahwa ia memiliki hati yang lembut karena tidak bisa melihat lima centaurus itu menderita, tapi ia ingin membuatnya terlihat jelas bahwa ia tidak menentang hal itu dan membuktikan bahwa ia tidak melawan Jedrek atas apapun keputusan yang ia buat.

Di hadapan mereka, tanah yang terbelah itu mulai kembali bersatu, setelah menelan seluruh peron bersamaan dengan lima mayat centaurus, yang sekarang meninggalkan ruang kosong yang besar dimana seharusnya peron yang besar berada.

Gumaman yang perlahan terdengar ramai di antara para penduduk, namun ketika Lilac mengangkat tangannya, mereka berhenti bicara dan memusatkan perhatian mereka sepenuhnya kepada Lilac.

"Ini semua akan menjadi sebuah contoh untuk mereka yang mencoba mengkhianati kami!" Suara Lilac tidak terlalu keras dan tegas, namun terdengar lembut, terdapat banyak sekali emosi di dalamnya. "Aku berharap untuk tidak melihat hal ini lagi, tapi tentu tidak akan menjadi yang terakhir kalinya jika masih ada orang lain yang memiliki niat tersembunyi."

Setelah mengatakan hal itu, Lilac berjalan kembali menuju ke kursinya dan duduk dengan anggun di sebelah Jedrek, ia terlihat keras dari sisi luar, tapi saat ketika ia meraih kembali tangan Jedrek, sang Raja bisa merasakan bahwa tangannya sedikit bergetar.

[Kerja yang hebat, bunga kecilku,] Jedrek mengirimkan pesan melalui ikatan pikiran kepada Lilac dan hal ini sedikit membuat Lilac terkejut hingga ia menolehkan kepala dan menatap ke arah Jedrek sedang tersenyum lembut kepadanya sambil mengecup punggung tangannya.

Namun, dari ujung matanya, Lilac bisa melihat seseorang yang menatap ke arahnya dengan dalam, meskipun ia tersenyum dengan lembut namun senyuman itu tidak mencapai matanya dan hal ini membuat Lilac tidak merasa nyaman untuk alasan yang tidak ia ketahui juga.

Itu adalah Tuan Bayle dari area utara, Ketua dari para naga api.

Itu adalah kali pertama bagi Lilac melihatnya lagi setelah hari dimana upacaranya dan Jedrek berlangsung, namun pertemua singkat mereka berhasil memberikan kesan yang dalam bagi Lilac.

***

Hope menangis dengan hening ketika ia mendengar lagu dari para centaurus, itu adalah lagu yang Carina ajarkan kepadanya satu tahun lalu, ketika ia sedang sakit dan sangat lemah. Ia akan bernyanyi kapanpun ia sedang menyibukkan diri dengan proses penyembuhannya. Dan bagi Chiron. Ia akan datang ke dalam tendanya untuk memeriksa keadaannya. Membicarakan tentang bintang dan apapun hingga Hope kembali tertidur, bermimpi dengan indah.

Chiron dan Carina adalah orang yang cukup berharga bagi Hope. Mereka sudah seperti keluarga baginya. Suara Chiron yang hangat dan tenang, sementara sikap Carina yang mungkin terlihat dingin, tapi ia cukup perhatian untuk menjaganya selama beberapa bulan. Bagaimana Hope bisa melupakan mereka?

Dari kejauhan, lagu itu terdengar penuh dengan kesedihan dan kepahitan. Ia ingin semua itu berhenti, ia ingin memohon agar mereka tidak membunuh Chiron dan Carina, tapi bagaimana bisa ia melakukan itu ketika ia sangat tahu dengan apa yang telah mereka lakukan dan kosekuensinya jika mereka tidak menghukumnya dengan cara yang seperti ini.

"Hope..." Kace duduk di hadapan Hope, yang tubuhnya sedang bergetar. Ia duduk di balik pintu dari kamar mereka, memeluk tubuhnya sendiri dalam posisi janin, seakan mencoba untuk hancur sambil mendengarkan lagu dari para centaurus yang terdengar lemah dari pintu masuk istana.

"Kemarilah," Kace berkata, suaranya pun terdengar pecah ketika ia melihat seberapa dalam hal ini menyakiti pasangannya.

Kace menari Hope mendekat padanya dan mengusap punggung Hope dengan sangat lembut dan Hope menyandarkan dagunya di atas bahu Kace sambil menangis dengan keras. Air matanya menetes di atas bahu Kace, membasahi pakaiannya.

"Mereka sudah pergi..." Hope terisak lebih keras sehingga ia memiliki kesulitan untuk bernapas dengan normal.

Dan hal paling menyakitkan yang disadari oleh Kace saat ini adalah, karena ia tidak bisa melakukan apapun untuk meredakan rasa sakit Hope, karena ia juga merasakan luka yang sama ketika ia mendengar mereka semua menangis saat menyanyikan lagu mereka.

Dan tepat setelah lagu itu berhenti secara seketika, kedua mata Hope membesar dengan melihat apa yang ada di hadapan matanya, yang membuatnya tercengang ketika ia melihat Chiron dan Carina berdiri dihadapannya, namun tubuh mereka terlihat samar seperti asap, di belakang mereka berdua, ada tiga centaurus lain, yang terlihat familiar juga bagi Hope.

Chiron berjalan menghampiri Hope dan membungkukkan tubuhnya untuk mengecup kening Hope sambil berbisik dengan lembut kepadanya; "Jangan menangis, malaikat kecil..."