Malam itu alia sedang menonton televisi setelah semua pekerjaan nya selesai, jika biasa nya ia masak untuk stive yang kini jadi majikan nya. namun berbeda untuk kali ini. stive ingin mengajak nya makan di luar. alia merasa beruntung karena stive memperlakukan alia dengan sangat baik.
Alia menonton acara dangdut kesukaan nya. karena ia menonton dengan sangat serius hingga tanpa di sadari seseorang telah ada di samping nya dan memperhatikan nya
"Ehem ehem! Serius sekali al nonton nya," suara stive membuat alia kaget, dan menoleh ke arah pemilik suara.
"Aku nggak tahu jika kakak sudah pulang," ucap alia,
"Bersiaplah, setelah kakak mandi kita akan berangkat untuk makan malam" ucap stive seraya naik ke lantai atas untuk mandi.
"Siap bos" jawab alia penuh keceriaan. Stive pun tersenyum melihat alia yang kini terlihat sangat ceria.
Alia pun masuk ke kamar nya untuk bersiap², alia mengenakan stelan baju muslim yang di beli kan stive beberapa hari lalu dengan hijab senada, dan menggunakan sepatu cats, meskipun menggunakan hijab penampilan alia tetap modis, ia pun mulai menggunakan mek'up yang di beli kan oleh stive. Alia memakai nya karena ia ingin menghargai pemberian nya
***
hari ini, rafa bertekad ingin mengakhiri ke salah pahaman yang terjadi antara diri nya dan ellena, mengingat selama ini ia masih berhubungan layak nya suami istri dengan mantan istri nya tersebut. meskipun ia tahu itu berdosa. Namun kini ia ingin fokus untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya pada alia dan keluarga nya. ia tidak ingin di cap jadi laki-laki pengecut dan ayah yang lari dari tanggung jawab meskipun alia bukan lah tipe nya gadis idaman nya
"Halo, bersiaplah. Aku akan menjemput mu sekarang. Ucap rafa pada ellena di dalam percakapan." Baik lah alu tunggu" jawab ellena seraya berlalu masuk ke kamar nya
Di depan cermin ellena memuji kecantikan nya sendiri, Ellena mengira rafa akan mengajak kencan romantis seperti biasa nya, ia pun berusaha ber dandan secantik mungkin agar rafa kembali lagi pada nya, seperi biasa ellena memakai mini dress yang ngepres di tubuh nya, yang menampakan jelas lekuk tubuh nya yang memang sexy tanpa kekurangan.
Dalam hati nya ellena masih memikirkan ucapan rafa tadi siang, namun ia masih menganggap jika rafa hanya bercanda mengatakan memiliki wanita lain. Ellena masih tidak rela jika ada perempuan yang merebut rafa dari nya.
"Tidak ada yang boleh memiliki nya, selain diri ku" batin ellena. Saat ellena sibuk dengan pikiran nya, suara dering telepon nya membuyar kan lamunan nya, di lihat nya panggilan dari rafa, ellena pun segera mengangkat telepon dari rafa.
***
Bak ABG yang sedang jatuh cinta ellena berjalan keluar dari apartemen nya dengan hati yang ber bunga², ia keluar dari lobi apatemen nya begitu ellena melihat mobil sport milik rafa yang telah menunggu nya, malam itu rafa menggunakan pakaian casual membuat nya terlihat sangat tampan. Untuk beberapa saat ellena tidak berkedip memandang wajah mantan suami nya, yang semakin terlihat tampan.
"Ayo,kita berangkat," ucap rafa dingin.
***
Seorang pria dan wanita berhijab masuk ke dalam sebuah restoran, alia dan stive terlihat seperti pasangan serasi, tidak ada yang tahu jika wanita itu adalah pembantu nya. Meskipun dari desa namun wajah alia sangat cantik, mungkin karena darah sang ayah yang berkulit putih membuat kulit alia sangat putih dan cantik..
Saat menunggu pesanan datang alia melihat rafa (mantan majikan nya) masuk ke restoran tersebut) alia menutup muka nya dan lansung pindah tempat duduk membelakangi nya, namun rafa ternyata telah lebih dulu melihat nya.
Rafa dan ellena pun memilih tempat duduk di berhadapan dengan alia, hingga rafa bisa menatap alia sesaat mata mereka bertemu dalam diam namun alia buru² membuang pandangan nya ke arah lain., Alia merasa benar-benar tidak nyaman namun ia tidak berani mengatakan nya pada stiven.
Dengan perasaan tidak menentu
Alia pamit ke toilet untuk menenangkan perasaan nya yang ia sendiri nggak paham entah apa yang ia rasakan,
Rafa yang melihat alia berjalan ke arah toilet pun menyusul nya, rafa menyelinap ke toilet wanita dan mendorong tubuh alia seraya menutup mulut nya agar tidak teriak, lalu mengunci nya.
Alia terlihat sangat ketakutan di dalam toilet tersebut yang hanya berdua. namun rafa menutup mulut alia dengan tanan nya, menenangkan nya, rafa berbisik di telinga alia jika ia hanya ingin tahu kabar calon anak nya, setelah melihat alia cukup tenang, rafa melepaskan tangan nya dari mulut alia.
Alia kemudian membuka tas nya dan memberi kan foto hasil usg pada rafa, ini ambil lah. Ucap alia pelan. Rafa mengambil foto hasil usg calon buah hati nya lalu mencium nya, jaga lah dia bisik rafa, rafa mencium kening alia, namun ia tidak tahan saat melihat alia mengigit, rafa pun mencium bibir nya dan melumat nya, entah mengapa ada sensasi yang luar biasa, hasrat nya langsung naik ketika bibir nya menyentuh bibir alia, entah apa yang alia pikirkan namun alia akhir nya membalas ciuman panas dari rafa, tangan rafa tidak bisa tinggal diam tangan nya mengambil kesempatan menelinap masuk mengangkat rok milik untuk membelai perut alia yang masih rata, belum ada tanda² anak ny tumbuh membesar di sana,
"Kita akan menikah secepat nya," bisik rafa di telinga alia, yang membuat bulu kuduk alia berdiri, ada desiran aneh di hati alia..
Tangan rafa terus naik dan memegang kedua buah dada milik alia dan meremas nya dengan lembut, membuat alia mengeluarkan desahan lembut mendapat perlakuan dari rafa. Namun tiba-tiba suara ketukan pintu dari luar membuyar kan kenikmatan sepasang sejoli di dalam toilet tersebut..
"Al kamu baik- saja,?" Stive bertanya dari luar toilet
"Ya, hanya sedikit mules, sebentar lagi selesai" jawab alia berbohong.
Alia kembali merapikan pakaian dan penampilan nya setelah berantakan akibat ulah rafa.. "Maaf kan aku ya tuhan aku tidak bisa menjaga diri ku" dalam hati alia.
Setelah penampilan nya di rasa sudah rapi, Alia keluar dari toilet tersebut dan meninggal kan rafa sendirian di dalam toilet perempuan
Rafa tersenyum² nakal melihat alia yang yang terlihat panik. Entah mengapa hati nya begitu bahagia melihat alia hari ini, terlebih ia bisa mencium nya dan memeluk nya meskipun harus diam² dan sembunyi², ia kembali teringat video panas nya saat menyetubuhi alia, meskipun dalam kondisi tidak sadar
"ciuman singkat hari begitu mengesankan, rafa merasa beruntung hari ini bisa bertemu calon ibu dari anak ny. terima kasih al telah membalas nya" dalam hati rafa
Di dalam ruangan resto, stive begitu tenang saat melihat alia kembali, dalam keadaan baik² saja."Apakah kamu sakit?"
"Tidak, hanya mules sedikit tadi" jawab alia dari dalam toilet, alia terpaksa bohong ia tidak mungkin menceritakan pada stiven tentang apa yang terjadi di toilet