Hani sedang kembali ke asrama, dan ketika dia melewati hutan kecil, sebuah sosok tiba-tiba muncul di depannya, membuatnya ketakutan sampai hampir mati.
Reaksi pertamanya adalah menyentuh wajahnya sendiri.
Untung kali ini dia sangat berhati-hati, walaupun sudah tengah malam, tapi untuk menghindari situasi seperti yang dialami Reynald sebelumnya, maka dalam perjalanan pulang, dia sudah cukup merias wajah di dalam mobil yang membuatnya seolah sudah siap untuk syuting film horor. Semua aman.
Setelah membuatnya kaget, ternyata orang itu jelas lebih ketakutan darinya.
Dia dengan jelas mendengar suara tarikan nafas terkejut dari pihak lain.
Mengambil beberapa langkah ke depan, Hani bisa melihat wajahnya dengan jelas saat dia berdiri di bawah cahaya lampu jalan.
"Dimas…?"
Apa yang dilakukan anak ini di sini padahal malam sudah selarut ini?
