Kelas F.
Melihat ekspresi jijik Hani, wajah Dimas berubah gelap. "Bukannya kamu yang menangis dengan terlalu menyedihkan? Aku mengambil resiko kehilangan keperjakaanku dan memberikan kaosku padamu. Kamu masih tidak menyukainya?!"
Hani mendengarkan sekelilingnya. Banyak jeritan, gadis-gadis yang terus datang untuk menonton mereka. Dia tidak bisa berkata-kata lagi dan tersedak.
Apa keperjakaannya begitu penting? Hidupnya hampir hilang!
Mata gadis yang menatapnya seperti serigala.
Pada saat ini, di tengah-tengah teriakan kegembiraan, sebuah suara tajam tiba-tiba terdengar, "Rubah betina tak tahu malu! Memangnya kenapa kalau kamu terlihat cantik? Bisakah kamu mendapatkan semua pria kalau kamu hanya terlihat cantik?"
"Ya! Sudah jelas kalau Dimas adalah pacar Emma!"
"Pihak ketiga yang tidak tahu malu!"
Mendengar kata-kata ini, ekspresi wajah Dimas tiba-tiba menjadi dingin, "Sejak kapan aku menjadi pacarnya? Kenapa aku tidak tahu tentang itu?"
