Chereads / The Story of Dusk -Indonesia- / Chapter 12 - KAKEK SENJA DATANG

Chapter 12 - KAKEK SENJA DATANG

Ye Xiu kembali menatap gadis itu. mereka saling menatp untuk beberapa saat sebelum Ye Xiu berkata. "Jika aku bisa, aku akan membawamu bersamaku. Tapi, aku tidak bisa melakukannya."

Itu adalah benar, jika Xiao Jun dan Ye Xiu harus membunuh semua pekerja banguna untuk menghindari perak yang sebenarnya di antara Kerajaan Azura dan Kerajaan Xinghe kemudian tindakannya untuk membawa Senja pergi tidak bisa dibenarkan.

Akibat dari ledakan kemarahan Tetua Dam adalah sesuatu yang akan menghancurkan rencana mereka yang telah dibuat selama bertahun-tahun. Itu bukan tentangnya, itu mengenai ribuan orang yang akan mati dan ribuan orang yang akan hidup dengan sangat menyedihkan jika perang itu terjadi. Dan itu adalah karena untuk mengetahui kebenaran di balik sebuah konspirasi besar.

Air mata yang seperti aliran sungai mengalir di kedua sisi pipi Senja. Kedua matanya yang indah menunjukkan betapa kecewa dirinya saat itu dan terisak hingga bahunya gemetar. Ia menangis seperti ketika hari pertama ia terbangun setelah ayahnya mencoba untuk membunuhnya. Hati Senja sangat hancur mengetahui pria di hadapannya yang ia pikir akan selalu melindunginya dan memberikannya sebuah tempat berlindung akan meninggalkannya. Ia akan ditinggalkan lagi.

Dengan pikiran itu, rasa takut muncul di hati Senja saat ia berlari ke arah Ye Xiu dan membenamkan wajahnya di dada Ye Xiu. Kedua tangannya yang kecil memeluk Ye Xiu dengan erat.

"Senja berjanji akan menjadi anak yang baik. Senja tidak akan meminta apapun. Senja tidak akan pernah menjadi beban untuk Paman Ye Xiu. Senja akan patuh pada semua kata-kata Paman Ye Xiu. Senja akan menjadi anak yang patuh." Suaranya terdengar pecah di sela-sela isakan tangisnya. Senja mengusap air matanya di dada Ye Xiu sebelum ia mengangkat kepalanya dan menatap Ye Xiu dengan tatapan yang penuh harap. "Tidak bisakah Senja tetap bersamamu saja?"

Ye Xiu merasa hatinya menegang. Ia tidak begitu terikat dengan Senja di tahun pertama hidupnya. Riana yang merawatnya. Namun, melihat gadis kecil ini berjuang sendirian di dalam rumahnya sendiri dan bagaimana ia tidak menerima kasih sayang yang seharusnya ia dapatkan, hati Ye Xiu melembut. Mungkin kau dapat menyebut ini sebagai rasa empati.

Beberapa hari terakhir ini Senja menunjukkan padanya betapa kesepiannya selama ia hidup, bagaimana ia menginginkan kasih sayang dan perhatian yang tidak ia dapatkan dari keluarganya sendiri. Senja terlihat sangat bersyukur dan bahagia dengan setiap hal kecil yang Su Zhang Li atau orang lain berikan untuknya. Ia sangat menghargainya.

Ye Xiu memeluk kembali tubuh Senja yang kurus tanpa mengatakan apapun.

"Senja berjanji akan menjadi anak baik.." Kata-kata Senja terdengar sedikitkacau di antara suaranya yang berderak.

"Kau adalah anak yang baik, sayang."

"Tapi, kenapa paman Ye Xiu tidak menginginkan Senja? Kenapa Pamn Ye Xiu meninggalkanku seperti yang mereka semua lakukan?" Senja masih terisak.

Ye Xiu memeluknya dengan lebih erat ketika ia mendengar suaranya yang terdengar sangat sedih. "Ada hal yang tidak bisa kau mengerti sedang terjadi sekarang. Tapi, aku tidak akan meninggalkanmu. Namun juga, aku tidak bisa membawamu bersamaku." Ye Xiu berusaha sebisanya untuk menenangkan anak yang terluka di dalam rengkuhannya.

***

Tetua Dam akhirnya hanya membawa 10 penjaga bayangan bersamanya. Bersama dengan Xiao Jun, Xiao Tianyou dan Wang Yu, mereka menunggangi kuda masing-masing dan menuju ke Kota L Distrik 9.

Sebelum mereka sampai, sepanjang jalan seorang mata-mata memberitahukan mereka mengenai keberadaan Ye Xiu, pada surat itu mereka juga menyebutkan Senja. Itu benar bahwa Senja ada bersama dengannya.

Dengan kebenaran ini, pembuluh darah Tetua Dam muncul. Ia memimpin mereka langsung menuju ke penginapan yang di tulis di dalam surat laporan itu.

Namun, sebelum rombongan mereka dapat mencapai penginapan, Tetua Dam meilhat sosok yang sudah lama tidak ia lihat.

Ye Xiu.

Seburuk yang bisa terlihat, ia sedang memeluk Senja yang sedang menangis. Cucunya menangis dengan sangat pilu sehingga membuat punggung Tetua Dam terasa kaku. Seberapa buruknya hal yang terjadi sehingga Senja menangis seperti itu? Ia tidak pernah melihat Senja menangis seperti itu seakan tidak ada lagi hari esok.

Bahunya yang kecil gemetar dengan tiap isakan yang keluar dari bibirnya.

Sementara di sisi lain, kemarahan telah membara di dalam sorotan mata Tetua Dam dan membutakannya dari meneliti dengan bijak kejadian yang sedang terjadi di hadapan matanya. Mungkin, karena jarak mereka cukup jauh dan menambahkan kesan yang membuat Tetua Dam semakin salah paham.

"Ye Xiu!!" Tetua Dam menggeram saat ia turun dari kuda. "Berikan kembali cucuku!" Ia menggertakkan giginya, kemudian Tetua Dam menarik pedang.

Dengan sinyal itu Xiao Jun dan Xiao Tianyou mengikutinya dari belakang. Terlihat perasaan yang rumit dari pancaran mata Xiao Jun yang dapat dimengerti oleh Xiao Tianyou.

Ye Xiu dan Tetua Dam adalah Guru Xiao Jun. hal terakhir yang kakaknya inginkan pasti adalah mereka berdua yang saling membunuh. Walaupun Xiao Tianyou tidak memiliki kesempatan untuk pergi ke Sekte Pedang Gunung Sui dan mempelajari ilmu bela diri mereka karena konflik yang terjadi di antara kedua Negara itu, Xiao Tianyou sangat mengerti seberapa dekatnya mereka berdua.

Di ujung jalan, Ye Xiu yang mendengar Tetua Dam berteriak dengan marah, menundukkan kepalanya untuk menatap anak kecil yang ada di dekapannya itu. "Sepertinya kakekmu datang untuk menjemput." Ye Xiu berbisik.

Namun, bukannya melepaskan pelukan dari Ye Xiu dan berlari menghampiri kakeknya, Senja malah mengeratkan lengannya yang berada di sekitar pinggang Ye Xiu tanpa mengatakan apapun. Terlebih ketika Senja melihat sekilas sosok ayahnya yang mengikuti kakeknya dari rombongan, rasa takut semakin terlihat di mata Senja yang penuh air mata.

Senja masih ingat kejadian ketika ayahnya membuang dan menusuknya beberapa hari lalu dengan jelas. Juga niat ingin membunuh yang terlihat di matanya membuat Senja merasakan dingin yang menusuk di tulang belakangnya. Bahkan Senja masih bisa merasakan sakitnya. Bahu Senja pasti akan meninggalkan bekas luka.

Senja tidak mau kembali ke rumah.

Melihat keengganan Senja dan Tetua Dam yang sudah siap untuk berperang, Ye Xiu mundur bersama Senja yang masih terus memeluk pinggangnya.

Gerakannya disalahtafsirkan oleh Tetua Dam. Dalam murkanya, ia berlari menuju Ye Xiu tanpa berpikir panjang. Wang Yu tepat di belakangnya yang diikuti oleh Xiao Jun dan Xiao Tianyou. Dibawah keadaan itu, Ye Xiu melompat tinggi dan berlari menuju ke arah yang berlawanan. Ia lenyap dari pandangan mereka dalam waktu yang singkat.

Tetua Dam tentu saja tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah, ia melompat tinggi juga dan mendarat ke tempat dimana Ye Xiu menghilang.

Mereka berempat mengejar dengan cepat yang tidak mungkin dapat diikuti oleh para Penjaga Bayangan yang ada di rombongan mereka.