Chereads / The Story of Dusk -Indonesia- / Chapter 16 - CERITA MASA LALU

Chapter 16 - CERITA MASA LALU

"Pernahkan kau mendengar tentang batu Paradox of Time?" Xiao Jun memulai obrolan mereka. Ia berpikir bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk membagikan tanggung jawab dan rahasianya kepada Xiao Tianyou.

"Maksudmubatu warisan dari salah satu Klan yang paling khusus yang lenyap beberapa tahun lalu?" Xiao Tianyou pernah mendengar tentang hal ini, namun tidak begitu mempedulikannya.

Xiao Jun mengangguk. "Warisan itu milik para pengendali pikiran."

"Tapi, pengendali pikiran yang terakhir telah di bunuh sekitar 54 tahun lalu." Xiao Tianyou merasa penasaran. "Jika batu Paradox of Time itu milik pengendali pikiran, maka itu akan lenyap bersama dengan mereka."

"Aku melihatnya satu kali."

Xiao Tianyou sedikit cemberut ketika ia berjalan mendekat kepada Xiao Jun. "Kau melihatnya?"

"Sepertinya aku pernah melihat batu itu. tapi karena aku tidak pernah melihat yang asli aku tidak yakin jika yang aku lihat adalah batu Paradox of Time." Ia dan Ye Xiu telah membicarakan tentang hal ini lagi dan lagi, tapi tidak dapat menemukan jalan keluarnya.

"Apa kegunaan dari batu itu?"

"Aku tidak mengetahui apa kegunaannya juga, tapi kekuatannya sangat terkenal dalam lingkungan orang-orang tertentu. Paman Xiao Zi telah mencari keberadaan batu ini sejak kematian orang tua kita, dan sebenarnya aku merasa bahwa orang tua kita juga mengetahui tentang batu ini."

"Kau ingin mengatakan bahwa orang tua kita juga mencari batu ini?"

Xiao Jun menggelengkan kepalanya. "Aku masih mengumpulkan informasi mengenai hal ini dari orang-orang terlibat dalam kejadian pembunuhan orang tua kita malam itu. namun, mereka juga lenyap. Tidak ada yang dapat memastikan tentang hal itu." Xiao Jun berhenti sebentar lalu menambahkan lagi, "Apakah kau tahu bahwa kakek kita adalah orang yang telah mengeluarkan perintah untuk memburu semua pengendali pikiran dan membuhnuh mereka tanpa ampun?"

"Ya, aku juga mendengar cerita itu. Kakek menganggap bahwa para pengendali pikiran adalah ancaman bagi Negara."

"Hmm," Xiao Jun mengangguk. "Dengan kekuatan mereka, mereka dapat menghancurkan kehidupan. Yang terkuat di antara mereka bisa saja menghancurkan seluruh Negara. Itu apa yang aku dengan tentang mereka."

"Aku dapat mengerti hal itu. Aku tidak akan menyambut seseorang yang bisa mengacaukan pikiranku juga."

Xioa Jun tidak mengatakan apapun tentang pendapat Xiao Tianyo, ia melanjutkan ceritanya lagi. "Pengendali pikiran yang terakhir mencari perlindungan ke Kerajaan Xinghe. Namun, Kaisar Xinghe saat itu mengkhianatinya dan menyerahkannya kepada kakek kita dengan persetujuan bahwa Azura tidak akan menyerang Xinghe dan juga akan menolong Xinghe untuk membela dirinya dari dua Kerajaan lain. Sekte Pedang Gunung Sui adalah sebuah bentuk dari persekutuan antara Kerajaan Azura dan Kerajaan Xinghe."

"Berdasarkan dari karakter kakek, ia bisa saja menghancurkan Kerajaan Xinghe bersama dengan pengendali pikiran itu jika Xinghe tidak menyerahkannya." Xiao Tianyou ingat betapa kejam kakeknya dulu.

"Aku setuju, ia pasti akan melakukannya dengan cara itu." Kakek mereka telah lama meninggal, tapi citra seorang pria yang memiliki karakter seperti kakeknya sangat tidak mudah untuk dilupakan. "Masalahnya adalah, pengendali pikiran yang terakhir itu memiliki keluarga dengan 3 orang anak laki-laki. Ketika Kaisar Xinghe menyerahkan keluarganya ke Azura, kakek dengan langsung mengeksekusi mereka hingga mati di tempat."

Xiao Tianyou tidak memberikan banyak reaksi tentang kebenaran ini, setelah semua hal yang telah terjadi di masa lalu. Ia masih ingin mencaritahu apa yang sebenarnya ingin Xiau Jun katakana padanya dengan menceritakan semua cerita masa lalu ini.

"Istri dari pengendali pikiran yang terakhir, ketiga anaknya dan dirinya sendiri di tembak menggunakan panah hingga mati di dekat Sekte Pedang Gunung Sui. Tapi, ketika para penjaga mengumpulkan tubuh mereka, tubuh anak terakhir di keluarga mereka menghilang."

Xiao Tianyou mengangkat kedua alisnya. "Apakah dia selamat?"

"Tidak ada yang mengetahuinya. Mereka mencari keberadaan anak itu berhari-hari, tapi anak itu lenyap tanpa meninggalkan jejak apapun." Xia Jun mengusap dagunya.

"Anak itu pasti sudah sangat tua jika masih ada sekarang."

"Berdasarkan dari informasi yang aku kumpulkan, batu Paradox of Time menghilang di Kerajaan Xianghe, tepat di hari pengeksekusian itu terjadi."

"Jun, aku tidak mengerti dengan semua cerita ini. Tentang apa ini sebenarnya? Dan batu apa itu sebenarnya?"

"Aku mendengar sesuatu seperti; kekuatan dari batu Paradox of Time dapat memberikanmu kekuasaan."

"Kekuasaan? Kau ingin mengatakan bahwa Paman Xiao Zi berada di balik kematian orang tua kita?" Wajah Xiao Tianyou terlihat menjadi muram.

"Itu hanya perkiraanku saja."

Xiao Tianyou tidak ingin mendengarkan cerita dari kakaknya lagi, ia bahkan tidak peduli dengan cerita yang telah diceritakan oleh Xiao Jun mengenai para pengendali pikiran itu.

Xiao Tianyou tidak pernah menyukai adik dari ayahnya ini, dan sekarang Xiao Jun membicarakan hal tentangnya seperti itu, walaupun itu hanya perkiraan dari Xiao Jun, sangat sulit untuk mengendalikan kemarahan yang muncul dari dalam dirinya.

Ia mengerti arti dari perkiraan itu untuk Xiao Jun. kalimat itu berarti , ia sudah menjalani penyelidikan selama bertahun-tahun dan menemukan sesuatu yang tidak beres dengan hal itu.

Perkiraan Xiao Jun memiliki kemungkinan besar bahwa itu benar. Ia hanya mengatakannya seperti itu untuk menghindari keseriusan dari masalah yang sedang ia tangani saat ini.

Xiao Tianyou menggertakkan giginya dan berbalik, hendak berjalan pergi dari balkon, namun di waktu yang bersamaan, Xiao Jun menahan lengan Xiao Tianyou.

"Kau mau pergi kemana?" Xiao Jun tahu bahwa ini akan menjadi reaksi dari Xiao Tianyou. Ia adalah tipe pria muda pemarah dengan temperamen yang buruk.

"Membunuhnya." Xiao Tianyou menjawab dengan nada yang seakan ia memberitahukan kebenaran.

"Tianyou, itu tidak bisa diselesaikan seperti ini."

"Kenapa tidak bisa? Kau adalah orang yang pantas untuk takhta itu. kita memiliki Komandan Dam dan Klan Pedang Hitam di belakang kita. Kau tahu bahwa Guru kita berada di pihak kita. Dan banyak petinggi yang masih setia dengan mendiang Kaisar dan menunjukkan dukungan mereka terhadapmu. Jadi, apalagi yang kau tunggu?" Xiao Tianyou membentak Xiao Jun. Komandan Dam adalah Guru mereka berdua sejak pertama kali mereka melangkahkan kaki masuk ke dalam kemiliteran. "Dia telah membunuh orang tua kita. Kaisar atau bukan, aku akan membalaskan dendamku."

"Aku bisa saja melakukannya bertahun-tahun lalu! Tapi, masalah ini tidak sesederhana yang kau kira!" Xiao Jun menegur adiknya dan mengencangkan genggamannya di lengan Xiao Tianyou. Ia menatap Xiao Jun dengan tajam, memaksanya untuk menjelaskan hal itu lebih jauh lagi.