Saat hendak mencapai anak tangga terakhir, Takeyuki merasakan pegangan tangan Joon yang melingkar di lehernya mulai melonggar. Takeyuki bereaksi cepat, ia memegangi kedua tangan Joon sebelum tangan itu terlepas dari leher Takeyuki.
"Nah, sudah kuduga! Otousan itu sebenarnya begitu peduli terhadapku, 'kan? Otousan tidak mungkin tega melihatku jatuh dari tangga ini, 'kan?" Joon menggumam.
Takeyuki seperti menyadari sesuatu. Ia berjalan cepat menuju ke kamarnya dan membanting tubuhnya sendiri di kasur. Takeyuki tidur telentang di atas tubuh gempal Joon. Nyaman juga. Rasanya seperti tidur di atas banana boat.
Joon yang sejak tadi menempel di punggung Takeyuki, meronta saat tertindih tubuh kekar Takeyuki itu. Joon mendorong tubuh kekar otousan-nya yang masih menindihnya secara sengaja itu.