Beberapa hari kemudian.
Di malam yang dingin dan pekat, seorang wanita berbaju serba putih berjalan gontai. Menyusuri jalanan sepi seorang diri. Langkahnya terhenti saat melihat sebuah gerobak penjual sate yang berada di pinggir jalan.
Wanita itu mendekat ke gerobak tadi. Ia berdiri di belakang tukang sate tadi dan berucap, "Bang ... satenya 500 tusuk ya, Bang?"
"I-iya. Tu-tunggu sebentar ya, Neng!" ucap tukang sate terbata. Ia merinding secara tiba-tiba.
Setelah pesanan datang, wanita tadi langsung melahap 500 tusuk sate itu dalam lima kali lahapan. Hanya butuh waktu beberapa menit untuknya menghabiskan sate kambing Mang Jaelani.
"Ini uangnya, Bang!" ucap wanita tadi sambil menyerahkan beberapa lembar daun pada Mang Jaelani.
Tubuh Mang Jaelani bergetar hebat. Rasanya tulang-tulangnya juga ikut bergoyang.
"SU-SU-SUNDEL BUNTU!!" teriak Mang Jaelani sambil lari terbirit-birit.