"Tapi ... kenapa aku tidak bisa memiliki Lord Perdien Lizen?" lirih Ameri, terdengar begitu menyedihkan.
Joon langsung tersenyum canggung. Joon benar-benar tidak menyangka jika ayahnya yang selama ini takut pada perempuan, malah menyakiti hati seorang perempuan sedemikian kejam. Bahkan meski Papa Kevin-nya itu fuckboy pun, Joon tidak pernah tahu ada korban cinta senelangsa Ameri ini.
"Ah, jadi kau sungguhan mencintai ayahku, Ameri?"
"Tidak hanya cinta, Bocah! Aku bahkan rela menyerahkan hidup dan nyawaku untuk Tuan Lizen. Aku bersedia bersujud di kakinya, jika itu mampu memuaskan hatinya."
"Ah, kau sungguh berlebihan, Ameri! Memangnya kau lihat apanya pada lelaki kasar itu, eum?" Joon yang masih dendam pada Jaya, berusaha mempengaruhi Ameri.
Ameri menopang dagu. Ia melihat ke awang sambil membayangkan penampilan bangsawan iblis bernama Lizen itu. Dalam bayangan Ameri, Lizen masih berpenampilan seperti pangeran Klan Dewar.