"Panglima, segera buang mayat makhluk rendahan itu ke hutan perbatasan. Biarkan menjadi makanan burung hantu salju!" titah Raja Felix, mutlak.
Zenkyo tersentak mendengar perintah ayahandanya itu. Ia meletakkan kepala Kevin perlahan di lantai batu granit. Ia bangkit dan berlari ke arah Raja Felix. Ia bersimpuh di depan kaki ayahnya sambil memegangi ujung jubah kebesaran yang dikenakan Felix.
"Ayahanda! Jangan lakukan itu! Tolong bantu aku untuk kali ini saja, Ayahanda! Selamatkan temanku ini, kumohon!"
Putri Zenkyo memohon. Tapi bukannya persetujuan yang ia dapat, Raja Felix malah menghunuskan pedangnya tepat di leher putrinya.
"Apa katamu, hah? Kau meminta Sang Kegelapan sepertiku untuk menyelamatkan makhluk rendahan itu? Yang benar saja, Zenkyo! Jangan bercanda!" sungut Raja Felix. Ia masih menghunuskan pedangnya tetap di leher putrinya.