Akiyama Takeyuki Sensei masuk ke kelas 10-F bersama kepala sekolah Mr. Hedric. Kelas yang sebelumnya ramai bagai pasar ikan, kini sunyi bagai kuburan.
Joon dan Gilang di bangku belakang, masih sibuk menulis kalimat penyesalan tadi. Dan mereka masih menulis 50 kalimat, kurang 150 kalimat lagi. Mungkin sampai istirahat pertama nanti, mereka baru menyelesaikannya. Karena mereka menulis sambil berghibah.
"Mohon perhatiannya, Anak-Anak!" ucap Akiyama Sensei sambil memukulkan penggaris besinya ke meja guru. Jika tidak seperti itu, tentu saja dia akan diabaikan oleh semua murid yang terkenal paling bandal di antara kelas yang lain ini.
"Kepala sekolah kita ingin mengucapkan sesuatu pada kalian," lanjut Akiyama Sensei. Ia mempersilahkan Mr. Hedric untuk maju agar lebih dekat dengan anak-anak.