Joon tersentak saat melihat Pak Joseph semakin mendekat ke bangkunya. Berbagai pertanyaan memenuhi kepala Joon. Apakah Pak Joseph mengetahui niat buruk Joon untuk menyontek? Apa Pak Joseph akan mengecek lembar jawabannya? Apakah Joon melakukan suatu kesalahan? pikirnya.
Joon menyembunyikan lembar jawaban, yang hanya diisi nama dan nomor absen saja, dari 10 menit yang lalu. Joon menunduk dan masih fokus membaca panduan mengerjakan yang berada di bagian paling atas soal ujian.
Joon merasakan ada sentuhan di bahunya.
"Joon, kau tidak apa-apa, Nak?" tanya Pak Joseph yang kini berdiri di sebelah bangku Joon.
Joon terlonjak. Ia gelagapan dan salah tingkah. Tidak biasanya ia menjadi pusat perhatian guru seperti ini. Biasanya, kebanyakan guru sering mengabaikan Joon karena sudah lelah menghadapi tingkah Joon.
"Sa-saya sedang berusaha keras, Sir. Sa-saya akan mempertahankan gelar 'murid teladan' itu," sahut Joon, tidak nyambung.