"Lho ... kok?" Gilang kembali tertegun. Ia melihat Joon dari ujung rambut hingga ujung jempol kaki.
Tubuh pendek yang hanya 168 cm. Kulit putih bersi khas ras Asia Timur. Mata sipit yang terlihat segaris jika tersenyum. Rambut acak-acakan agar terkesan sebagai rocker. Dan lemak yang berada di mana-mana. Mungkinkah yang berada di depan Gilang saat ini adalah Joon? batin Gilang.
Gilang mencengkeram bahu Joon dan mengguncangnya beberapa kali.
"Joon! Ini beneran kamu? Bukan android yang selalu bilang 'maaf' itu, 'kan?" pekik Gilang, tidak percaya.
"Iya, ini memang aku, Kawan. Lagipula, kenapa kau tidak bisa membedakanku dengan seonggok besi itu, heh?" Joon berucap sembari berjalan menuju ke pintu utama rumah mewah Gilang.
"Benar juga, android itu begitu sopan dan langsing. Tidak seperti dirimu yang asli," gumam Gilang yang masih dapat didengar oleh Joon.
Joon sontak berbalik hanya untuk menoyor kepala sahabatnya.